NEW DELHI, KOMPAS.com - Penyelidikan kecelakaan pesawat Air India yang jatuh pada 12 Juni 2025 di Ahmedabad, India, kini mengarah pada dugaan pemutusan aliran bahan bakar di mesin oleh kapten.
Melansir Reuters pada Jumat (18/7/2025), rekaman kokpit antara dua pilot pesawat Boeing 787 Air India mengindikasikan bahwa kapten diduga memindahkan posisi saklar bahan bakar ke cutoff, sehingga memutus suplai bahan bakar.
Sumber anonim yang mendapatkan hasil asesmen awal rekaman kokpit dari Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, kopilot sedang mengendalikan Boeing 787 dan bertanya kepada kapten mengapa ia mematikan saklar dan meminta agar aliran bahan bakar dipulihkan.
Baca juga: Pakar Duga Pilot Bunuh Diri dengan Jatuhkan Air India
Sumber tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa asesmen tersebut tidak dimuat dalam dokumen resmi karena masih dalam penyelidikan.
Menurut laporan awal Badan Penyelidikan Kecelakaan Pesawat India (AAIB), saklar bahan bakar pesawat Air India berpindah dari posisi run ke cutoff hanya satu detik setelah lepas landas.
Tidak lama setelah itu, rekaman CCTV memperlihatkan ram air turbine atau sumber daya cadangan aktif, menandakan hilangnya tenaga dari mesin.
Pesawat yang sedang menuju London ini mulai kehilangan daya dorong di ketinggian 650 kaki dan perlahan turun.
Meski saklar bahan bakar sempat dikembalikan ke posisi run dan sistem otomatis mencoba menghidupkan mesin, pesawat sudah terlalu rendah dan terlalu lambat untuk naik.
Akhirnya, pesawat menabrak pohon dan cerobong asap sebelum menghantam bangunan di asrama kedokteran.
Akibat kecelakaan pesawat Air India itu, sebanyak 241 dari 242 penumpang tewas bersama 19 orang di darat.
Baca juga: Usai Inspeksi, Air India Simpulkan Sakelar Bahan Bakar Boeing 787 Aman
Penilaian awal pejabat AS menyebutkan, meski belum ada rekaman video kokpit yang bisa memastikan, bukti percakapan mengarah pada kapten sebagai pihak yang memindahkan saklar.
AAIB menegaskan bahwa laporan final penyelidikan diperkirakan rampung dalam satu tahun sesuai aturan internasional.
Sementara itu, CEO Air India Campbell Wilson dalam memo internalnya menyebut laporan awal tidak menemukan adanya kesalahan mekanis atau perawatan.
Badan Penerbangan Federal AS (FAA) dan The Boeing Company juga menyatakan kunci saklar bahan bakar pesawat Boeing 787 dalam kondisi aman.
Baca juga: Penyelidikan Jatuhnya Air India Beralih ke Pilot, Ada Riwayat Kesehatan Mental