Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru Jatuhnya Air India, Saklar Bahan Bakar Diduga Dimatikan Kapten Pilot

Kompas.com - 19/07/2025, 16:26 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Penyelidikan kecelakaan pesawat Air India yang jatuh pada 12 Juni 2025 di Ahmedabad, India, kini mengarah pada dugaan pemutusan aliran bahan bakar di mesin oleh kapten.

Melansir Reuters pada Jumat (18/7/2025), rekaman kokpit antara dua pilot pesawat Boeing 787 Air India mengindikasikan bahwa kapten diduga memindahkan posisi saklar bahan bakar ke cutoff, sehingga memutus suplai bahan bakar.

Sumber anonim yang mendapatkan hasil asesmen awal rekaman kokpit dari Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, kopilot sedang mengendalikan Boeing 787 dan bertanya kepada kapten mengapa ia mematikan saklar dan meminta agar aliran bahan bakar dipulihkan.

Baca juga: Pakar Duga Pilot Bunuh Diri dengan Jatuhkan Air India

Sumber tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa asesmen tersebut tidak dimuat dalam dokumen resmi karena masih dalam penyelidikan.

Saklar bahan bakar mati satu detik setelah lepas landas

Menurut laporan awal Badan Penyelidikan Kecelakaan Pesawat India (AAIB), saklar bahan bakar pesawat Air India berpindah dari posisi run ke cutoff hanya satu detik setelah lepas landas.

Tidak lama setelah itu, rekaman CCTV memperlihatkan ram air turbine atau sumber daya cadangan aktif, menandakan hilangnya tenaga dari mesin.

Pesawat yang sedang menuju London ini mulai kehilangan daya dorong di ketinggian 650 kaki dan perlahan turun.

Meski saklar bahan bakar sempat dikembalikan ke posisi run dan sistem otomatis mencoba menghidupkan mesin, pesawat sudah terlalu rendah dan terlalu lambat untuk naik.

Akhirnya, pesawat menabrak pohon dan cerobong asap sebelum menghantam bangunan di asrama kedokteran.

Akibat kecelakaan pesawat Air India itu, sebanyak 241 dari 242 penumpang tewas bersama 19 orang di darat.

Baca juga: Usai Inspeksi, Air India Simpulkan Sakelar Bahan Bakar Boeing 787 Aman

Penyelidikan identitas pilot yang mematikan saklar masih berjalan

Kapten Sumeet Sabharwal, pilot Air India 171 yang jatuh di dekat bandara Ahmedabad, India, 12 Juni 2025. Insiden itu menewaskan 241 orang di pesawat.DOK KELUARGA SUMEET SABHARWAL via NEW YORK POST Kapten Sumeet Sabharwal, pilot Air India 171 yang jatuh di dekat bandara Ahmedabad, India, 12 Juni 2025. Insiden itu menewaskan 241 orang di pesawat.
AAIB menyebutkan bahwa pernyataan dalam rekaman suara kokpit tidak menunjukkan dengan jelas siapa yang memindahkan saklar bahan bakar, apakah Kapten Sumeet Sabharwal yang berpengalaman 15.638 jam atau Kopilot Clive Kunder dengan 3.403 jam pengalaman terbang.

Penilaian awal pejabat AS menyebutkan, meski belum ada rekaman video kokpit yang bisa memastikan, bukti percakapan mengarah pada kapten sebagai pihak yang memindahkan saklar.

AAIB menegaskan bahwa laporan final penyelidikan diperkirakan rampung dalam satu tahun sesuai aturan internasional.

Sementara itu, CEO Air India Campbell Wilson dalam memo internalnya menyebut laporan awal tidak menemukan adanya kesalahan mekanis atau perawatan.

Badan Penerbangan Federal AS (FAA) dan The Boeing Company juga menyatakan kunci saklar bahan bakar pesawat Boeing 787 dalam kondisi aman.

Baca juga: Penyelidikan Jatuhnya Air India Beralih ke Pilot, Ada Riwayat Kesehatan Mental

Halaman:


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau