Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Jepang Jual Ferrari dan Tutup Perusahaan Demi Selamatkan Anjing

Kompas.com - 19/07/2025, 12:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber SCMP

YAIZU, KOMPAS.com - Hirotaka Saito (54), pria asal Jepang, memutuskan menutup perusahaannya dan menjual mobil Ferrari miliknya demi mendanai pusat penampungan anjing.

Anjing yang dia tampung adalah yang dianggap terlalu bermasalah dan tak diinginkan oleh kebanyakan orang.

Di balik keputusannya itu, ada latar belakang yang tak bisa dia lupakan. Dia diselamatkan anjing peliharaannya dari upaya percobaan bunuh diri, sebagaimana dilansir SCMP, Selasa (15/7/2025).

Baca juga: Mengharukan, Anjing di India Selamatkan 67 Orang dari Longsor

Pusat penampungan hewan milik Saito tersebut dinamakan Wansfree yang terletak di Kota Yaizu, Prefektur. 

Layanan dari pusat penampungan hewat itu diberikan secara gratis kepada anjing-anjing yang dianggap bermasalah.

Asahi Shimbun melaporkan, Wansfree menampung anjing-anjing dengan perilaku bermasalah seperti suka menggigit, menggonggong tanpa henti, hingga menggeram pada siapa pun yang mendekat. 

Menurut Saito, kebanyakan perilaku anjing tersebut muncul akibat kekerasan yang pernah mereka alami di masa lalu.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Diasuh Anjing karena Ibu Kecanduan Narkoba, Hanya Bisa Menggonggong

Hampir bunuh diri

Kisah Saito sendiri bermula sekitar 12 tahun lalu. Kala itu, dia mengalami kejatuhan bisnis hingga terlilit masalah keuangan. 

Karena diterpa keputusasaan akibat masalah tersebut, Saito sempat berniat mengakhiri hidup dengan meninggalkan rumah. 

Namun, anjing peliharaannya yang berbobot 70 kilogram berdiri di depan pintu dan mengadangnya pergi, menolak bergeser.

"Saat saya menyadari bahwa saya diselamatkan oleh seekor anjing, saya percaya bahwa yang bisa saya lakukan adalah menyelamatkan anjing-anjing seumur hidup saya," ujar Saito kepada media Jepang fnn.jp.

Sejak itu, Saito menjual mobil sport mewahnya untuk membeli lahan dan membangun penampungan, agar anjing-anjing bisa berkeliaran bebas tanpa rantai. 

Baca juga: Seekor Anjing yang Tersesat Berenang Sejauh 1,6 Km di Laut Lepas demi Kembali Pulang

"Saya ingin memberi tahu mereka bahwa mereka dicintai," ucapnya.

Kini, Wansfree menjadi rumah bagi 40 anjing dan delapan kucing. Saito mengaku, meski memakai tiga lapis sarung tangan pelindung, dia tetap pernah digigit. 

Namun, hal itu tidak menghentikannya.

Kini, Saito tengah menggalang dana publik untuk memperluas kapasitas penampungan. Targetnya adalah, pada 2028 nanti, dia bisa menampung hingga 300 anjing.

"Saya merasa lebih baik sekarang daripada sebelumnya. Saya sangat beruntung bisa menyadari hal itu," ujar Saito.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Baca juga: Kebun Binatang Manusia Anjing di Jepang Terancam Tutup

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau