Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Yo Jong Peringatkan AS soal Desakan Denuklirisasi Korea Utara

Kompas.com - 29/07/2025, 08:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com – Korea Utara mengingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak memaksakan agenda denuklirisasi dalam hubungan kedua negara.

Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kim Yo Jong, adik pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, melalui pernyataan resmi yang dirilis Selasa (29/7/2025).

“Setiap upaya untuk menyangkal posisi Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) sebagai negara bersenjata nuklir akan ditolak mentah-mentah,” ujar Kim Yo Jong, seperti dikutip Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Baca juga: Korea Utara: Tak Ada Alasan Berdialog dengan Korea Selatan

Pernyataan itu menanggapi laporan yang menyebut Presiden AS Donald Trump masih membuka peluang dialog dengan Korea Utara untuk mencapai denuklirisasi penuh.

Seorang pejabat Gedung Putih yang tak disebut namanya sebelumnya dikutip oleh kantor berita Yonhap mengatakan, Trump terbuka untuk berkomunikasi kembali dengan Kim Jong Un.

Kim Yo Jong menilai, meskipun hubungan pribadi antara Kim Jong Un dan Trump tidak buruk, hal tersebut tidak boleh dimanfaatkan untuk mendorong agenda yang bertentangan dengan kepentingan negaranya.

“Saya tidak ingin menyangkal fakta bahwa hubungan pribadi antara kepala negara kita dan Presiden AS saat ini tidaklah buruk. Namun, jika digunakan untuk tujuan denuklirisasi, hal itu dapat diartikan sebagai ejekan terhadap pihak lain,” katanya, sebagaimana diberitakan AFP.

Kim juga menyerukan agar Amerika Serikat mau mengakui posisi Korea Utara sebagai negara dengan senjata nuklir. Ia mempertegas bahwa posisi itu bukan bahan tawar-menawar dalam perundingan masa depan.

Trump dan Kim Jong Un diketahui telah bertemu dalam tiga pertemuan puncak selama masa jabatan pertama Trump, termasuk pertemuan bersejarah di Singapura pada 2018.

Namun, sejak perundingan di Hanoi pada 2019 berakhir tanpa kesepakatan, Pyongyang justru meningkatkan pengembangan program nuklirnya.

Baca juga: Petinggi Militer Korsel, AS, dan Jepang Bertemu di Seoul, Bahas Ancaman Korea Utara-Rusia

Meski begitu, Trump kerap menyebut hubungan pribadinya dengan Kim Jong Un sebagai modal positif, dan beberapa kali mengisyaratkan niat untuk melanjutkan dialog dengan pemimpin Korea Utara generasi ketiga itu.

 

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau