Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Akhiri Perang, Trump Usul Rusia-Ukraina Tukar Wilayah

Kompas.com - 12/08/2025, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan agar Ukraina dan Rusia harus "menukarkan" sebagian wilayah demi mengakhiri perang yang masih berkecamuk sampai saat ini.. 

Pernyataan itu dia sampaikan ketika dia berencana bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat (15/8/2025). Trump menilai, pertemuan itu akan menjadi ujian awal untuk melihat kesediaan Kremlin mencapai kesepakatan damai.

Di sisi lain, para pemimpin Eropa dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan berbicara dengan Trump sebelum pertemuan tersebut. 

Baca juga: Trump Siap Desak Putin soal Pengembalian Wilayah Ukraina yang Diduduki Rusia

Mereka khawatir Washington akan menetapkan syarat perdamaian yang merugikan Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (12/8/2025).

Meski memperkeras sikap terhadap Moskwa, termasuk mengizinkan pengiriman senjata tambahan ke Ukraina dan mengancam tarif bagi pembeli minyak Rusia, Trump tetap dinilai berpotensi menyetujui kesepakatan yang memaksa Kyiv memberikan konsesi besar.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump mengatakan pembicaraan dengan Putin akan menjadi pertemuan uji coba. 

Trump mengeklaim, dia dapat mengetahui dalam dua menit pertama pertemuannya dengan Putin apakah kemajuan dapat dicapai.

Baca juga: Zelensky Tegaskan Ukraina Tak Sudi Serahkan Wilayahnya ke Rusia

"Saya akan mengatakan kepadanya, 'Anda harus mengakhiri perang ini'. Saya mungkin akan melihat parameternya sekarang, lalu berkata, 'semoga berhasil', dan itu selesai. Atau saya mungkin akan berkata, 'Ini tidak akan diselesaikan'," papar Trump.

Trump mengungkapkan, pertemuan tersebut bisa saja melibatkan Zelensky, dengan tujuan utama mencapai gencatan senjata cepat untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari 3,5 tahun.

Meski pernah menyinggung pertukaran wilayah, hingga kini baik Rusia maupun Ukraina belum bersedia membicarakannya secara resmi. 

"Akan ada beberapa pertukaran yang sedang berlangsung. Rusia telah menduduki beberapa wilayah yang sangat penting, tapi kami akan mencoba mendapatkan kembali sebagian," papar Trump.

Di sisi lain, Kepala Staf Zelensky, Andriy Yermak, mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bahwa perdamaian abadi membutuhkan gencatan senjata tanpa syarat sebagai prasyarat untuk negosiasi substantif.

Baca juga: KTT Trump-Putin di Alaska 15 Agustus, Bahas Perdamaian Rusia-Ukraina

Ukraina tolak konsesi

Zelensky memperingatkan bahwa konsesi kepada Rusia tidak akan menghentikan pertempuran. Menurutnya, Moskwa justru sedang mempersiapkan serangan baru.

"Rusia menolak untuk menghentikan pembunuhan, dan oleh karena itu tidak boleh menerima imbalan atau keuntungan apa pun. Konsesi tidak meyakinkan seorang pembunuh," tulis Zelensky di X.

Sejak invasi Rusia pada Februari 2022, Ukraina berupaya memukul mundur agresi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Putin memulai perang untuk mengambil alih Ukraina dan memperluas pengaruh Rusia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau