PARIS, KOMPAS.com - Empat reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Gravelines, Perancis, terpaksa ditutup pada Minggu (10/8/2025) malam setelah kawanan ubur-ubur masuk ke sistem pendingin.
PLTN yang terletak di Perancis utara tersebut merupakan salah satu fasilitas terbesar di "Negeri Anggur", sebagaimana dilansir CNN.
PLTN itu memiliki enam reaktor dengan masing-masing berkapasitas 900 megawatt sehingga totalnya 5,4 gigawatt.
Baca juga: Tak Sadar Jilati Ubur-ubur Beracun, Pria Ini Beruntung Lolos dari Maut
Keenam reaktor tersebut didinginkan oleh air dari kanal yang terhubung ke Laut Utara.
Perusahaan utilitas listrik EDF menyebut, reaktor 2, 3, dan 4 di Gravelines otomatis berhenti sebelum tengah malam ketika drum filter stasiun pompa tersumbat kawanan ubur-ubur. Reaktor 6 kemudian ikut mati beberapa jam setelahnya.
Perusahaan menegaskan, kejadian ini tidak memengaruhi keselamatan fasilitas, staf, maupun lingkungan.
PLTN Gravelines berada tidak jauh dari pantai. Adapun ubur-ubur invasif tersebut tidak dianggap berbahaya karena tidak memiliki sengatan beracun.
Menurut EDF, dua reaktor PLTN juga sedang menjalani perawatan rutin. Praktis produksi listrik dari pembangkit tersebut berhenti sementara.
Baca juga: Zelensky Peringatkan DK PBB, Rusia Akan Serang 3 PLTN Ukraina
Populasi ubur-ubur di perairan sekitar Gravelines, yang berada di antara kota Dunkirk dan Calais, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi ini dikaitkan dengan menghangatnya air laut dan masuknya spesies invasif.
"Ubur-ubur berkembang biak lebih cepat ketika air menghangat. Karena daerah seperti Laut Utara menjadi lebih hangat, jendela reproduksinya semakin lebar," kata Derek Wright dari Badan Perikanan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA).
Wright menjelaskan, ubur-ubur juga dapat berpindah lokasi dengan menumpang kapal tanker.
Hewan laut ini masuk ke tangki pemberat kapal di satu pelabuhan, lalu terbawa kemudian lepas ke perairan di belahan dunia lain.
Baca juga: Jepang Mulai Uji Coba Pembuangan Puing-puing dari PLTN Fukushima, Amankah?
Spesies invasif yang dikenal sebagai ubur-ubur Bulan Asia (Asian Moon Jellyfish) pertama kali ditemukan di Laut Utara pada 2020.
Hewan yang berasal dari Pasifik Barat Laut ini menyukai perairan tenang dengan kandungan plankton hewani tinggi, seperti pelabuhan dan kanal.
"Spesies ini telah menyebabkan masalah serupa di pelabuhan dan PLTN di China, Jepang, dan India," ujar Wright.
Menurutnya, masalah ini menunjukkan sisi lain dari energi nuklir.
"Semua orang berbicara tentang nuklir yang bersih, tetapi kita tidak memikirkan konsekuensi yang tidak diinginkan dari polusi panas," ujar Wright.
Baca juga: Presiden Tokayev Ungkap Rencana Gelar Referendum soal Pembangunan PLTN di Kazakhstan
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini