Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tersangka Baru Ditangkap dalam Perampokan Louvre, Satu Target Utama

Kompas.com - 30/10/2025, 17:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Jaksa Paris mengumumkan bahwa lima tersangka baru telah ditangkap terkait perampokan Museum Louvre di Perancis, Kamis (30/10/2025).

Kerugian pencurian permata dan mahkota yang terjadi pekan lalu tersebut ditaksir senilai sekitar 88 juta euro (Rp 1,6 triliun). Namun barang curian tersebut masih belum ditemukan.

Jaksa Laure Beccuau mengatakan kepada radio RTL bahwa penangkapan dilakukan pada Rabu (29/10/2025) malam di Paris dan wilayah sekitarnya.

Baca juga: 2 Perampok Museum Louvre Ditangkap, tapi Perhiasan Masih Hilang

"Namun, mereka tidak membantu kami menemukan barang yang dicuri," ujar Beccuau sebagaimana dilansir The Guardian.

Salah satu pria yang ditahan disebut sebagai target utama penyelidikan karena DNA-nya ditemukan di lokasi kejadian. 

"Dia memang sudah dalam pantauan kami," kata Beccuau. 

Sementara empat tersangka lainnya diyakini dapat memberikan informasi mengenai cara pencurian itu dilakukan.

Baca juga: Perampok Museum Louvre Ditangkap, Nyaris Kabur Naik Pesawat

Dalam konferensi pers sebelumnya, Beccuau mengungkapkan dua tersangka yang telah ditangkap pada Sabtu malam telah mengakui sebagian perannya. 

Keduanya akan didakwa atas tuduhan pencurian terorganisasi. Mereka dapat diganjar hukuman 15 tahun penjara, serta konspirasi kriminal dengan ancaman hukuman 10 tahun.

Perampokan Museum Louvre

Aksi perampokan Museum Louvre terjadi pada 19 Oktober sekitar pukul 09.30 pagi. Empat pria datang menggunakan truk pengangkut barang curian yang dilengkapi tangga mekanis. 

Dua di antaranya naik ke Galeri Apollo di lantai satu Museum Louvre, sementara dua lainnya menunggu di bawah.

Baca juga: Hampir Seminggu Buron, 2 Pelaku Pencurian di Museum Louvre Ditangkap, Ternyata Residivis

Mereka mengenakan rompi reflektif agar tampak seperti petugas perawatan. Setelah memecahkan jendela yang tidak terkunci, mereka menggunakan pemotong logam untuk membuka dua kotak kaca berisi koleksi permata. 

Setelah itu, mereka melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Aksi pencurian tersebut berlangsung kurang dari tujuh menit. Dua pelaku yang masuk ke galeri hanya berada di dalam selama tiga menit 58 detik. 

Mereka sempat menjatuhkan mahkota bertatahkan berlian dan zamrud, namun berhasil membawa kabur delapan perhiasan berharga lainnya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau