Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengobati Kucing Kutuan tanpa Ribet dan Aman

Kompas.com - 11/06/2025, 20:36 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing peliharaan yang berada di dalam rumah nyatanya dapat terserang kutu. 

Serangga parasit kecil ini memakan darah kucing untuk bertahan hidup. Kutu kucing dapat menyebabkan gatal dan iritasi. 

Baca juga: Bahaya dan Penyebab Kucing Kutuan, Bisa Sebabkan Kematian

Namun, infestasi kutu yang parah dan reaksi alergi terhadap gigitan kutu dapat menyebabkan bulunya rontok serta luka terbuka.

"Kutu dapat menyebabkan alergi kulit, kucing menjadi kurus, mudah lemas, serta menjadi perantara masuknya parasit dan cacing ke darah," ujar Widya Kartika Wardini, dokter hewan di Jakarta, dihubungi Kompas.com, Rabu (11/6/2025). 

Lebih buruk lagi, kata Widya, kutu kucing dapat membawa penyakit dan menularkannya ke kucing lain serta manusia.

"Ke manusia bisa menyebabkan reaksi kemerahan dan bentol-bentol," ucap dokter Widya yang memiliki pengalaman 2,5 tahun. 

Apa itu kutu kucing?

Ilustrasi kucing kutuan sedang menggaruk.Unsplash/noellejlee Ilustrasi kucing kutuan sedang menggaruk.
Ada lebih dari 2.200 spesies kutu, tapi kutu kucing, Ctenocephalides felis felis, adalah spesies yang paling sering menyerang kucing dan anjing.

Meski berukuran kecil, kutu sangat kuat. Tubuhnya pipih berwarna coklat tua dengan panjang satu sampai dua milimeter. 

Tubuhnya yang pipih dan kakinya yang kuat memudahkan kutu melompat ke inang, entah hewan atau manusia, dan merayap di antara bulu sambil mengisap darah inangnya.

Kutu juga berkembang biak dengan cepat. Saat memakan hewan inangnya, seekor kutu dapat bertelur hingga 50 butir sehari.

Kutu berkembang biak di lingkungan hangat dan lembap, yang berarti akhir musim panas adalah puncak musim kutu bagi kucing. 

Baca juga: Cara Melatih Kucing Peliharaan agar Tidak Kabur dari Rumah

Tanda kucing kutuan 

Cara mengetahui kucing kutuan sebetulnya tidaklah sulit. Dikutip dari Purina, berikut beberapa tanda kucing kutuan yang perlu diwaspadai:

  • Menggaruk berlebihan.
  • Bercak-bercak yang menunjukkan kerontokan rambut.
  • Iritasi kulit.
  • Perawatan berlebihan.
  • Bercak hitam pada bulu atau alas tidur kucing.
  • Kelesuan dan gusi pucat yang disebabkan anemia akibat kutu dengan penyakit parah

Namun, tidak perlu khawatir, kucing kutuan dapat diobati dengan mudah dan mencegahnya muncul kembali. 

Baca juga: 7 Ras Anjing yang Cocok Dipelihara Pencinta Kucing  

Cara mengobati kucing kutuan  

Cara mengobati kucing kutuan memerlukan pendekatan komprehensif. Kamu harus mengatasi semua tahap kehidupan kutu serta lingkungan.

Langkah pertama membasmi kutu sebanyak mungkin dari kucing adalah menyisir bulunya menggunakan sisir kutu untuk melihat kondisinya, seperti berapa banyak kutu yang ada dan keadaan kulit sahabat bulu.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau