Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cedera Ekor Kucing yang Perlu Diwaspadai, Jangan Anggap Sepele

Kompas.com - 26/06/2025, 07:25 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber PetMD

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekor menjadi salah satu bagian atau organ penting dari tubuh kucing serta cara kucing berkomunikasi melalui nonverbal, baik mengekspresikan emosi, menginginkan sesuatu, maupun ketidaknyamanannya. 

Ekor juga sering kali tidak dapat dipisahkan dari kepribadian kucing, baik saat melingkar dengan damai di sekelilingnya ketika beristirahat maupun bergerak tidak sabar saat menunggu makanan. 

Baca juga: Intip Tampilan Pugsley Addams, Kucing dengan Ekor Terpanjang di Dunia

"Ekor kucing memiliki banyak fungsi serta digunakan untuk menjaga keseimbangan, komunikasi, kehangatan, dan ekspresi diri," ucap Teri Skadron, dokter hewan di Skadron Animal Hospital di West St. Paul, Minnesota, Amerika Serikat (AS). 

Karena alasan-alasan ini, penting bagi pemilik hewan peliharaan menjaga ekor kucing bebas dari cedera dan infeksi.

Untungnya, Heather DiGiacomo, dokter hewan dan pemilik Newtown Square Veterinary Hospital di Newtown Square, Pennsylvania, AS, mengatakan cedera ekor relatif jarang terjadi pada kucing.

"Namun, kucing yang suka berkeliaran di luar ruangan lebih berisiko," kata DiGiacomo

Jadi, tidak membiarkan kucing berada di luar rumah dapat mengurangi kejadian cedera ekor secara drastis. 

Dirangkum dari PetMD, Kamis (26/6/2025), berikut sejumlah cedera ekor kucing yang perlu diwaspadai. 

Baca juga: 5 Cedera Ekor yang Dialami Kucing dan Cara Mengobatinya

Luka gigitan

Ilustrasi kucing berkelahi, Ilustrasi ekor kucing.Shutterstock/Nils Jacobi Ilustrasi kucing berkelahi, Ilustrasi ekor kucing.
DiGiacomo menjelaskan luka gigitan adalah salah satu cedera ekor kucing yang paling umum terlihat dalam praktiknya. "Ini mungkin terjadi saat kucing melarikan diri dan hewan lain menempel pada ekornya," jelas DiGiacomo.

Meski luka gigitannya kecil dan dapat sembuh dengan sendirinya, Skadron menekankan bahwa masalah yang lebih serius dapat muncul.

"Penting memastikan luka tidak terinfeksi. Tanda-tanda infeksi meliputi kemerahan, panas, nyeri, dan peradangan." 

Bergantung pada situasinya, Skadron menambahkan pemilik harus membersihkan ekor kucing di rumah untuk mencegah infeksi.

Kucing yang hidup di luar rumah harus tetap berada di dalam rumah selama masa penyembuhan untuk mencegah larva lalat tumbuh di luka. 

Namun, bila luka gigitan parah, segera membawa kucing ke dokter hewan guna menghindari risiko infeksi. 

Mengingat tingginya risiko perkelahian di antara kucing yang hidup di luar rumah, penting  selalu memperbarui vaksinasi rabies. 

Baca juga: Pemilik Harus Tahu, Ini Arti Gerakan Ekor Kucing

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau