KOMPAS.com - Anggrek dikenal sebagai tanaman hias eksotis yang memikat banyak orang dengan keindahan bunganya.
Namun, memperbanyak anggrek bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan sembarangan. Berbeda dengan tanaman hias biasa, anggrek membutuhkan perlakuan khusus sesuai dengan jenis dan pola pertumbuhannya.
Jika kamu ingin menambah koleksi anggrek tanpa harus membeli lagi, penting untuk memahami metode perbanyakan yang tepat. Dilansir dari Better Homes and Gardens, berikut adalah penjelasannya.
Baca juga: Cara Menanam Anggrek di Dalam Air agar Tetap Subur
Menurut Justin Kondrat, kepala ahli hortikultura di Smithsonian Gardens Orchid Collection, semua anggrek terbagi dalam dua pola pertumbuhan utama, yakni monopodial dan simpodial.
Jenis pertumbuhan ini menentukan cara terbaik dalam memperbanyaknya.
Anggrek monopodial tumbuh dari satu batang utama yang tegak dan tidak bercabang. Tangkai bunga dan akar biasanya muncul di titik pertemuan antara batang dan daun.
Contoh anggrek monopodial adalah Phalaenopsis (anggrek ngengat) dan Vanda.
Baca juga: Jangan Dibuang, Ini Manfaat Air Beras untuk Menyiram Anggrek
Anggrek jenis ini bisa diperbanyak dengan cara memisahkan keiki, yaitu tanaman kecil yang tumbuh dari batang atau tangkai bunga.
Keiki ini secara alami muncul setelah masa berbunga, tetapi kamu bisa merangsangnya dengan hormon tumbuh berbentuk gel yang dioleskan pada batang.
Setelah memiliki 3–4 akar, keiki bisa dipisahkan dari induknya dan ditanam dalam pot kecil berisi lumut sphagnum atau media anggrek lainnya.
Anggrek simpodial memiliki pola tumbuh horizontal dari rimpang (akar menjalar) yang menghasilkan pseudobulb, semacam umbi batang.
Baca juga: Cara Memilih Pot Terbaik untuk Anggrek agar Tumbuh Subur
Jenis yang termasuk dalam kategori ini adalah Cattleya, Oncidium, dan beberapa jenis Dendrobium.
Umumnya, anggrek simpodial tidak menghasilkan keiki, sehingga metode perbanyakan yang paling efektif adalah pembagian rimpang.
Caranya dilakukan saat tanaman sudah tumbuh padat dalam pot dan mulai menumbuhkan tunas serta akar baru. Satu kelompok yang sehat biasanya memiliki tiga hingga lima pseudobulb.
Perbanyakan sebaiknya dilakukan setelah anggrek selesai berbunga. Namun, jika kamu menemukan keiki pada anggrek monopodial sebelum masa bunga berakhir, kamu tetap bisa memotong dan menanamnya secara terpisah.
Baca juga: 6 Tips Menanam Anggrek untuk Pemula, Mudah dan Bisa Dilakukan di Rumah
Untuk anggrek simpodial, waktu terbaik untuk memperbanyak adalah saat tanaman mulai memenuhi pot dan menumbuhkan tunas baru.
Ingat, jangan membagi tanaman yang sedang stres atau tidak sehat. Jika anggrek terlihat layu, berikan perawatan ekstra terlebih dahulu agar kondisinya pulih sebelum dilakukan pembagian.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini