KOMPAS.com - Banyak dari kita sering meninggalkan barang elektronik dalam keadaan siaga atau mode siaga, yang berarti membiarkan peralatan tetap tercolok ke stopkontak.
Padahal, barang elektronik ini tetap dapat mengonsumsi listrik meski tidak dinyalakan dan sedang digunakan. Bahkan terus-menerus membiarkan peralatan tercolok dapat berisiko buruk pada properti kamu.
Baca juga: 5 Peralatan Elektronik yang Harus Dicabut dari Stopkontak Saat Cuaca Panas
"Rata-rata rumah tangga menghabiskan £50 hingga £86 (Rp1 juta sampai Rp1,9 juta) setiap tahun untuk listrik perangkat dalam mode siaga menurut Energy Saving Trust," kata Nick Bunce, pakar TV dan game di AO.
Mitchell Wray dari National Insulation Supplies mengatakan barang elektronik dalam mode siaga membutuhkan sedikit daya secara terus-menerus untuk mempertahankan fungsi siaganya.
"Meski sedikit, daya ini akan bertambah secara signifikan seiring waktu," ucap Mitchell.
Di tengah krisis biaya hidup yang sedang berlangsung, mengurangi pengeluaran dan tagihan listrik sebisa mungkin tentu menjadi prioritas.
Nah, dikutip dari Ideal Home, Kamis (23/10/2025), berikut sejumlah barang elektronik yang tidak boleh ditinggalkan dalam mode siaga.
Ilustrasi TV."Membiarkan TV dalam keadaan siaga bisa menghabiskan biaya hingga £60,27 per tahun (Rp1,3 juta). Mungkin tampak tidak perlu, tetapi sedikit usaha ekstra untuk mematikan TV di sakelar dapat menghemat banyak uang," kata Mitchell.
Untuk TV, aliran daya yang terus-menerus mungkin digunakan untuk menyalakan fitur-fitur, seperti tampilan jam dan lampu sensor serta untuk menjaga komponen tetap hangat agar dapat menyala kembali lebih cepat.
Baca juga: 5 Barang Elektronik yang Tidak Boleh Dinyalakan Bersamaan, Bahaya!
Selanjutnya, barang elektronik yang tidak boleh ditinggalkan dalam mode siaga adalah konsol game.
Tidak semua orang memiliki konsol game, tetapi jika kamu seorang gamer yang rajin atau tinggal bersama anak-anak, kemungkinan besar memiliki satu, bahkan dua konsol game di rumah, baik PlayStation maupun Xbox.
Ketika dibiarkan dalam keadaan siaga, konsol-konsol ini berperilaku seperti TV, menggunakan sumber daya yang konstan untuk fungsi yang serupa.
Itulah sebabnya Mitchell menyarankan mencabutnya dari stopkontak demi menghemat biaya listrik tahunan.
Nick menambahkan, sama dengan TV, konsol game sering kali menghabiskan daya siaga yang cukup besar agar tetap siap untuk pembaruan atau aktivasi jarak jauh.