Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabir Kematian Balita di Cilacap Terungkap, Dibunuh Kekasih Gelap Sang Ibu

Kompas.com - 18/08/2025, 12:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com – Misteri kematian janggal seorang balita di Kabupaten Cilacap akhirnya terkuak. Bocah berinisial AK (3) yang semula disebut meninggal akibat kecelakaan, ternyata tewas dianiaya secara sadis oleh FA (21), pria asal Aceh yang menjalin hubungan gelap dengan ibu kandung korban, RI (23).

Kasus ini terungkap berkat firasat kuat ayah korban, Deni Kurniawan (29), yang tidak percaya dengan keterangan awal bahwa putranya meninggal karena terjatuh.

“Kasus ini bermula dari kecurigaan ayah korban yang melihat adanya kejanggalan,” ujar Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setyoko, Senin (11/8/2025).

Baca juga: Balita di Cilacap Tewas Dianiaya Selingkuhan Istri, Ayah Korban Ingin Pelaku Dihukum Mati

Disebut kecelakaan

Peristiwa tragis itu terjadi pada Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 10.00 WIB di sebuah kebun karet di Bukit Cikukun, Desa Adimulya, Kecamatan Wanareja, Cilacap.

Awalnya, FA membawa AK dari rumah dengan alasan jalan-jalan menggunakan sepeda motor. Namun di lokasi, FA ternyata menganiaya AK. 

Kepada keluarga, RI menyebut putranya meninggal akibat jatuh. Jenazah kemudian dimakamkan sehari setelahnya, usai Deni pulang dari Jakarta.

Namun, rasa tidak tenang membuat Deni melapor ke Polsek Wanareja. Dari sinilah polisi membuka penyelidikan yang mengarah pada fakta mencengangkan.

“Pelaku awalnya mengaku korban meninggal akibat terjatuh dari motor. Namun setelah kami dalami, ada indikasi kuat korban dianiaya,” kata Guntar.

Baca juga: Pembunuh Balita di Cilacap Terancam Hukuman Mati, Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Polisi mengungkap, FA mengenal RI saat bekerja di sebuah koperasi simpan pinjam. Dari pertemuan itulah, keduanya menjalin hubungan terlarang sekitar satu bulan sebelum peristiwa nahas terjadi.

Menurut polisi, keberadaan AK kerap dianggap sebagai penghalang.

“Pelaku menganggap anak tersebut menjadi penghalang hubungan mereka,” ungkap Guntar.

AK sendiri sering menunjukkan rasa tidak suka setiap kali FA datang ke rumah. Hal itu diduga membuat FA geram hingga menyusun rencana keji untuk menghabisinya.

Penganiayaan Berulang Sebelum Tewas

Ratusan warga menunggu kedatangan pelaku saat rekonstruksi penganiayaan balita di sebuah bukit di Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (11/8/2025).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Ratusan warga menunggu kedatangan pelaku saat rekonstruksi penganiayaan balita di sebuah bukit di Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (11/8/2025).
Hasil penyelidikan mengungkap, penganiayaan yang dialami AK tidak hanya sekali. Sebelum meninggal, korban sempat beberapa kali dianiaya oleh FA di lokasi yang sama.

“Ibu korban mengantar ke lokasi tersebut, ketemu di bawah bukit, kemudian oleh pelaku dibawa ke atas. Bahkan pelaku merekam penganiayaan pertama dan videonya dikirimkan ke ibu korban,” ungkap Guntar.

Beberapa hari kemudian, penganiayaan kedua kembali dilakukan. Kali ini berujung maut. FA mencekik dan membekap AK hingga lemas.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau