KOMPAS.com - Stadion Emirates, yang dikenal sebagai Arsenal Stadium, saksi bisu atas kekalahan Bournemouth 1-2 Sabtu malam (3/5/2025), adalah markas klub sepak bola Arsenal di Holloway, London, Inggris.
Dibuka pada Juli 2006, stadion ini menggantikan Highbury, markas Arsenal sebelumnya, dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan klub dalam bersaing dengan klub elit Eropa melalui peningkatan kapasitas dan pendapatan.
Dengan kapasitas 60.704 kursi, ini adalah salah satu stadion sepak bola terbesar di Inggris.
Sebagaimana dikutip dari laman resmi Arsenal dot com, klub ini mulai mencari lokasi baru pada tahun 1997 setelah Islington Council menolak izin untuk memperluas Stadion Highbury yang hanya berkapasitas 38.419 kursi dan terbatas oleh lingkungan perumahan di sekitarnya.
Setelah mempertimbangkan opsi seperti membeli Stadion Wembley, klub memilih lahan industri dan pembuangan limbah di Ashburton Grove pada tahun 2000.
Konstruksi Arsenal Stadium dimulai pada 2002 tetapi tertunda karena masalah keuangan hingga 2004. Proyek senilai £390 juta ini diselesaikan pada 2006, didanai sebagian melalui sponsor utama Emirates.
Emirates membeli hak penamaan stadion dalam kesepakatan £100 juta selama 15 tahun yang kemudian diperpanjang hingga 2028.
Highbury pun selanjutnya diubah menjadi kompleks apartemen Highbury Square.
Arsenal Stadium dirancang oleh biro arsitektur Populous (sebelumnya HOK Sport), yang juga merancang Stadion Australia, Estádio da Luz, dan Stadion Wembley baru.
Kondisi ini menantang tim desain untuk memaksimalkan ruang dan memenuhi persyaratan dewan lokal.
Berikut adalah elemen arsitektur utamanya:
1. Bentuk dan Tata Letak
Arsenal Stadium ini memiliki desain "bowl" elips yang memastikan pandangan tanpa hambatan bagi semua penonton.