JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA dipercaya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melaksanakan sejumlah proyek jaringan irigasi di beberapa titik di Pulau Jawa dan Sumatera dengan total kontrak mencapai Rp 302,81 miliar.
Menurut Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito (BW), proyek-proyek ini tidak hanya memperkuat infrastruktur sumber daya air, tetapi juga berperan langsung dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Selain itu, juga mendukung kesejahteraan petani, serta menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan sumber energi yang ramah lingkungan.
Baca juga: RUPO dan RUPSU Gagal Kuorum, WIKA Ambil Langkah Ini
“Melalui pembangunan jaringan irigasi, kami memastikan pasokan air lebih stabil dan berkelanjutan," terang Agung BW dikutip dari siaran pers, Selasa (2/9/2025).
Hal ini berdampak langsung pada peningkatan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, serta kesejahteraan petani.
Lebih dari itu, pemanfaatan energi ramah lingkungan seperti solar panel merupakan langkah kami untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon.
Untuk di Provinsi Jambi, WIKA menandatangani kontrak Rehabilitasi Jaringan Utama Daerah Irigasi (DI) Kewenangan Daerah pada Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI.
Pekerjaan yang mencakup Paket I dan Paket II ini akan dilaksanakan selama 120 hari dengan masa pemeliharaan 180 hari.
Baca juga: Bendungan Karangnongko Akan Suplai Air ke Irigasi Peninggalan Belanda
Lingkup pekerjaannya mencakup rehabilitasi dan normalisasi saluran, galian manual, pengecoran beton saluran, hingga pembangunan tanggul yang diharapkan mampu meningkatkan keandalan distribusi air bagi lahan pertanian.
Selain itu, WIKA juga meraih kontrak pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah di Provinsi Jawa Tengah.
Proyek ini tersebar di lima kabupaten, yakni Banyumas, Wonosobo, Purworejo, Temanggung, dan Magelang, dengan total 37 titik.
Lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan sumur, pekerjaan mekanikal dan elektrikal, pembangunan rumah panel pompa, serta saluran pendukung yang memperkuat akses air bagi lahan produktif di wilayah pedesaan.
Tidak berhenti di sana, WIKA juga dipercaya melaksanakan pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah di Provinsi Sumatera Selatan.
Baca juga: Tuntas 2028, Bendungan Jenelata Pasok Irigasi 25.783 Hektar di Gowa
Ini meliputi Kabupaten Musi Rawas, Lahat, Lubuk Linggau, Ogan Komering Ulu, dan Ogan Ilir.
Proyek ini terdiri dari 25 titik ini. Rinciannya, 17 titik di Muara Enim dan 8 titik di Musi Banyuasin.
Ini mencakup persiapan pengeboran sumur, pembangunan rumah panel, pemasangan pipa outlet pompa, hingga instalasi solar panel sebagai sumber energi terbarukan untuk mendukung operasional irigasi.
Agung BW menambahkan, perseroan melihat pembangunan infrastruktur irigasi sebagai bagian dari kontribusi perusahaan terhadap kemandirian pangan nasional, penguatan ekonomi daerah, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Baca juga: Irigasi Cikeusik Digeber untuk Dukung Swasembada Pangan
"Dengan pengalaman panjang dan kapasitas teknis yang dimiliki, WIKA berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur yang tidak hanya kokoh secara fisik, tetapi juga memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan berkelanjutan bagi Indonesia," tuntas dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini