Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4,29 Juta Batang Mangrove Ditanam di Kuala Selat

Kompas.com - 26/09/2025, 12:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

INDRAGIRI HILIR, KOMPAS.com - Pemerintah melalui program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) atau Mangrove untuk Perlindungan Pesisir dan Kesejahteraan Masyarakat menanam mangrove di lahan seluas 429 hektar di Desa Kuala Selat, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau pada tahun 2024 hingga 2027.

Adapun setiap hektar lahan terdiri dari 50 rumpun mangrove atau 10.000 batang mangrove per hektar.

Artinya, M4CR akan melakukan penanaman 4,29 juta batang mangrove di lahan seluas 429 hektar tersebut.

Baca juga: Manis, Asam, Pahit, Madu Kelulut Mangrove Kuala Selat

Pada tahun 2024, telah dilakukan rehabilitasi mangrove di Kuala Selat seluas 127 hektar, sementara sisanya dilakukan pada tahun 2025 hingga 2027.

Lahan itu dulunya merupakan kebun kelapa milik warga yang kini rusak akibat terkena abrasi air laut sejak tahun 2021.

"Tanggul penahan air jebol dan menghabiskan lebih kurang 1.800 hektar perkebunan masyarakat," kata Kepala Desa Kuala Selat Nurjaya di lahan bekas kebun kelapa Desa Kuala Selat pada Kamis (25/09/2025).

Nurjaya mengatakan, sebelum kebun kelapa rusak, petani bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 50 juta per 3 bulan panen kelapa.

Hal tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian petani dan warga desa. Bahkan, jelasnya, tak sedikit anak-anak menjadi putus sekolah.

Baca juga: 5.858 Hektar Lahan Mangrove di Riau Direhabilitasi pada 2024-2027

"Karena sudah tidak menghasilkan kelapa, mereka (petani kelapa) berpindah ke nelayan tangkap," ujarnya melanjutkan.

Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDAS Indragiri Rokan, Arif Adi Suhastyo mengatakan, pengalihan fungsi lahan dari kebun kelapa menjadi mangrove merupakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan lahan tersebut.

"Kalau sudah dimasuki air laut itu enggak mungkin tumbuh kelapa lagi," katanya.

Sehingga, rehabilitasi mangrove dianggap tepat, karena mampu melindungi 3.000 hektar kebun kelapa yang masih tersisa, sambil memanfaatkan potensi ekonomi yang ada di balik hutan mangrove.

Baca juga: Perumnas-PP Tanam 70.000 Bibit Mangrove Seluas 3,5 Hektar di Demak

"Jadi secara otomatis nanti penghasilannya juga berubah dari manen kelapa jadi manen kepiting bakau dan hasil-hasil dari mangrove," ucapnya.

Sementara Kepala UPT KPH Mandah, Joko Yuni Purwanto mengatakan bahwa masyarakat Kuala Selat telah legawa merelakan kebun kelapa miliknya untuk ditanami mangrove.

"Jadi dengan adanya rehabilitasi mangrove ini diharapkan jadi benteng pertahanan dari kebun kelapa yang masih tersisa," kata Joko.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau