JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) membidik pendanaan swasta untuk membangun proyek MRT Lebak Bulus-Serpong.
"Keinginan kita adalah bagaimana jalur ini bisa dibangun dengan pembiayaan murni fully private funded," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud dalam Forum Jurnalis di Jakarta Pusat, Rabu (08/10/2025).
Menurutnya, jika skema pembiayaan tersebut berhasil, maka cara serupa bisa diterapkan pada pengembangan jalur transportasi kereta api di kota lain.
Baca juga: MRT Jakarta Mulai Beroperasi Penuh dari Lebak Bulus ke Bundaran HI
Namun, apabila pendanaan privat tidak memungkinkan, PT MRT Jakarta (Perseroda) membidik skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Mungkin enggak? Pemerintah punya appetite enggak misalnya kalau ini dijalankan dengan KPBU? Kalau enggak ya mungkin enggak jadi (proyeknya)," ujarnya.
PT MRT Jakarta (Perseroda) secara resmi menggandeng PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), anak usaha Sinarmas Land, untuk memulai studi awal perpanjangan jalur MRT dari Lebak Bulus menuju Serpong.
Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi langkah awal untuk menentukan trase jalur MRT yang paling efektif dari sisi teknis dan ekonomi.
Baca juga: Jika MRT Lebak Bulus-Serpong Jadi, BSD City Bakal Cuan, Harga Melesat 50 Persen
"Studi ini juga akan mencakup kelembagaan dan skema pembiayaan, dengan harapan dapat melibatkan berbagai pihak termasuk Pemprov DKI, Pemprov Banten, dan pemerintah pusat," ujar Tuhiyat.
Managing Director President Office Sinarmas Land, Irawan Harahap, menuturkan bahwa lebih dari 500.000 warga Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang setiap hari beraktivitas di luar domisili.
Sebagian besar atau sekitar 82 persen, masih mengandalkan kendaraan pribadi.
"Kami percaya MRT ke Serpong dapat menjadi solusi jangka panjang atas kemacetan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan," ucap Irawan.
Baca juga: Bakal Ada Skytrain dari BSD ke Lebak Bulus, Masuk Tahap Studi Kelayakan
Ia menambahkan, wilayah seperti BSD memiliki potensi pasar besar, dengan ratusan ribu pengguna mobil pribadi yang bisa beralih ke transportasi publik bila tersedia moda yang nyaman dan efisien.
Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya soal mobilitas, tetapi bagian dari komitmen Jakarta menuju kota metropolitan yang berkelanjutan.
"Ini bagian dari langkah kita menuju net zero emission 2050," tegasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang