Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2021, 21:04 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Pada musim hujan biasanya kamu akan sering bertemu dengan katak dan kodok. Tahukah kamu perbedaan katak dan kodok?

Perbedaan katak dan kodok

Baik katak dan kodok adalah sama-sama hewan amfibi. Namun, keduanya berasal dari famili yang berbeda. Katak berasal dari famili Ranidae dan memiliki lebih 400 spesies.

Sedangkan kodok berasal dari famili Bufonidae yang memiliki lebih dari 300 spesies. Kodok di Indonesia sering dikenal juga dengan nama bangkong.

Walaupun bentuknya serupa, ternyata katak dan kodok sangat berbeda. Ini perbedaan katak dan kodok.

1. Kulit

Kulit katak memiliki permukaan yang licin dan mengkilap. Kulit katak selalu terlihat basah. Katak tidak bisa hidup jauh dari sumber air.

Sedangkan kodok, lebih banyak ditemukan di iklim yang lebih kering. Kulitnya juga lebih kasar dan bertekstur.

2. Kaki

Katak memiliki kaki yang panjang, bahkan lebih panjang dari kepala dan badan mereka. Kaki katak diciptakan untuk melompat.

Berbeda dengan katak, kaki kodok jauh lebih pendek dan tidak digunakan untuk melompat. Kaki kodok digunakan untuk berjalan.

Baca juga: Temuan Spesies Baru Katak Kecil Bermulut Sempit di Belitung dan Lampung

3. Bentuk tubuh

Tubuh katak lebih kurus dan atletis. Tubuh ini membuat katak lebih mudah melompat dan bergerak. Selain itu, katak memiliki wajah dengan hidung yang lebih menonjol. Tubuh kodok lebih besar, pendek, dan lebar. Kodok memiliki wajah yang datar.

4. Kecebong

Mirip dengan dewasanya, kecebong katak lebih ramping. Sedangkan kodok lebih lebar. Selain itu terdapat perbedaan warna keduanya. Kecebong katak memiliki titik-titik keemasan, sedangkan kecebong kodok berwarna hitam polos.

5. Lidah

Katak memiliki lidah yang lengket untuk meraih makanannya. Sedangkan kodok tidak memiliki lidah yang lengket. Oleh karena itu, kodok harus mendekati makanannya dengan berjalan.
Sekarang sudah tahu ‘kan perbedan katak dan kodok? Jangan sampai salah membedakan lagi, ya!

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau