Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 19:05 WIB
Nadia Faradiba,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kodok biasanya banyak bersuara ketika selesai hujan atau pada malam hari.

Tahukah kamu bahwa setiap jenis kodok memiliki suara yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula?

Suara kodok sering digambarkan seperti “kwok kwok” atau “kwebek kwebek”. Ternyata jika didengarkan lebih seksama, suara kodok itu berbeda-beda. Bahkan, kita bisa mengidentifikasi suara kodok hanya dengan mendengar suaranya.

Baca juga: Ciri-ciri Katak, Hewan yang Mirip Kodok

Ada beberapa tujuan kodok bersuara. Berikut ini adalah beberapa alasan kodok bersuara.

1. Batas teritorial

Kodok jantan akan berbunyi untuk memberitahu jika ada kodok jantan lainnya yang mendekat.

Mereka seakan memberi tahu, bahwa ini adalah teritorial atau wilayah kekuasaan mereka. Suara yang dihasilkan biasanya lebih terdengar seperti suara geraman yang rendah.

2. Menarik perhatian kodok betina

Selain menandakan wilayahnya, kodok juga bersuara untuk menarik perhatian betina untuk bereproduksi.

Suara yang dihasilkan akan sangat berisik dan terdengar seperti nyanyian, karena bisa terdengar beberapa jenis suara, mulai dari suara yang rendah hingga suara yang tinggi mirip dengan suara serangga.

Suara ini akan membantu kodok betina menemukan lokasi kodok jantan.

Baca juga: Spesies Baru Kodok dari Ekuador Dinamai Led Zeppelin, Mirip Band Rock

3. Melindungi diri

Jika seekor kodok diserang oleh predator, maka ia akan mengeluarkan suara panik yang terdengar seperti teriakan bernada tinggi.

Suara ini tidak nyaman didengar dan diharapkan membuat predator melepaskan kodok tersebut, agar bisa melarikan diri.

4. Merasa terancam

Ketika merasa terancam atau terkejut akan suatu gangguan, kodok akan merespons mirip dengan manusia. Kodok akan mengeluarkan suara yang pendek dan langsung melompat menjauhi gangguan.

Selain itu, suara kodok lebih banyak terdengar di malam hari, karena sebagian besar spesies kodok adalah nokturnal atau hewan yang beraktivitas di malam hari.

Setelah ini, coba kamu bandingkan suara kodok yang kamu dengar di sekitar rumahmu, ya.

Baca juga: Kurang Subur, Kodok Betina Ini Pilih Kawini Jantan dari Spesies Lain

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau