Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2023, 08:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Mengapa siput dan keong bergerak sangat lambat? - Sarah, usia 11 tahun, Wichita Falls, Texas, Amerika Serikat

Oleh: John F. Tooker, Daniel Bliss, dan Jared Adam

BERJALAN-JALANLAH di halaman belakang rumahmu atau berjalanlah di sepanjang sungai dan kemungkinan besar kamu akan melihat siput - hewan kecil yang licin dengan cangkang di punggungnya.

Baca juga: Apakah Siput Terlahir dengan Cangkang?

Siput ditemukan di air, baik di lautan asin, sungai atau danau. Mereka juga ada di darat: di hutan, padang rumput, dan bahkan di kebun kamu.

Saat kamu menjelajahi pekarangan atau hutan, kamu juga bisa menemukan keong, yang merupakan hewan yang bergerak lambat dan masih berkerabat dengan siput. Mereka juga terlihat seperti siput, hanya saja keong tidak memiliki cangkang.

Kamu tidak hanya bisa menemukan keong melintasi trotoar atau pada tanaman di taman - beberapa di antaranya ada di lautan.

Secara keseluruhan, diperkirakan ada 240.000 spesies siput dan keong hidup di seluruh dunia.

Namun, di benua mana pun mereka berada atau di samudra mana pun mereka berada, ada satu kesamaan yang mereka miliki: Mereka bergerak dengan lambat.

Berikut adalah contoh betapa lambatnya mereka: Kejuaraan Balap Siput Dunia yang diselenggarakan di Inggris, mengadu siput tercepat satu sama lain dalam perlombaan “lari.”

Siput tercepat yang pernah tercatat melesat di lintasan dengan kecepatan 0,06 mil per jam.

Atau dengan kata lain, jika kamu selambat itu, kamu membutuhkan waktu sekitar tiga menit untuk membawa makanan dari piring ke mulutmu.

Baca juga: Kenapa Garam Bisa Membunuh Siput?

Moluska ada di mana-mana

Siput, gurita, kerang, dan chiton adalah contoh dari moluska.wikimedia.org Siput, gurita, kerang, dan chiton adalah contoh dari moluska.

Mengapa siput dan keong tidak pernah terburu-buru?

Sebagai peneliti yang mengambil spesialisasi di bidang tumbuhan dan hewan, kami telah mengetahui bahwa jawabannya lebih rumit dari yang kamu bayangkan.

Siput dan keong adalah anggota dari kelompok besar hewan terkait yang dikenal sebagai moluska yang juga mencakup kerang, tiram, cumi-cumi, dan gurita.

Baca juga: Fakta-fakta Kelinci Laut, Siput Tanpa Cangkang yang Mirip Kelinci

Di dalam moluska, ada sekelompok kecil hewan terkait yang disebut gastropoda; ini termasuk siput dan keong.

Halaman:


Terkini Lainnya
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau