KOMPAS.com - Pada 1799, Napoleon Bonaparte berhasil naik ke tampuk kekuasaan di Perancis melalui kudeta yang dikenal sebagai Kudeta 18 Brumaire.
Selama Revolusi Perancis (1789-1799), Napoleon Bonaparte membuktikan diri sebagai jenderal muda yang brilian dengan memenangkan serangkaian pertempuran.
Ketika Napoleon Bonaparte kembali ke Perancis pada Oktober 1799, namanya begitu terkenal dan banyak yang melihatnya sebagai seorang penyelamat.
Napoleon mungkin baru berusia 30 tahun, tetapi ia dipandang oleh banyak orang sebagai putra terbesar revolusi.
Dari situlah, Napoleon naik ke tampuk kekuasaan dan menobatkan dirinya sebagai Kaisar Perancis pada 1804.
Berikut ini kisah perjalanan Napoleon Bonaparte naik ke tampuk kekuasaan di Perancis.
Baca juga: Akhir Hidup Napoleon Bonaparte, dari Pengasingan hingga Kematian
Napoleon Bonaparte memulai karier militernya sebagai perwira artileri. Ia berperan penting dalam mengalahkan pasukan Inggris dalam Pertempuran Toulon pada tahun 1793.
Sejak itu, karier militer Napoleon terbilang melesat, meski pernah dipenjara karena hubungannya dengan Maximilien Robespierre, tokoh paling berpengaruh selama Revolusi Perancis yang memenggal puluhan ribu musuh revolusi.
Sepeninggal Robespierre, kepemimpinan Perancis dipegang oleh Direktori.
Pada 1796, Napoleon diberi komando atas pasukan di Nice. Ia kembali menunjukkan keahliannya di dunia militer dengan memimpin pasukannya mengalahkan Italia dan Austria, serta memaksa kedua negara menandatangani perjanjian damai.
Selanjutnya, Napoleon membawa pasukannya ke Mesir, dalam upaya mengancam Inggris yang sedang berkembang di India.
Misi tersebut membuat nama Napoleon semakin terkenal. Pada musim gugur 1799, ia merasakan adanya peluang di tengah situasi politik Perancis yang penuh ketidakpastian, sehingga memutuskan untuk kembali ke negerinya.
Pada November 1799, dalam peristiwa yang dikenal sebagai Kudeta 18 Brumaire, Napoleon menjadi bagian dari kelompok yang berhasil menggulingkan Direktori Perancis.
Baca juga: Continental Stelsel, Upaya Napoleon Bonaparte Blokade Inggris
Keberhasilan Kudeta 18 Brumaire membuat Direktori diganti dengan Konsulat beranggotakan tiga orang.
Napoleon menjadi konsul pertama, yang secara praktis juga menandai akhir Revolusi Perancis.