Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nugroho Notosusanto: Menteri Pendidikan Soeharto dan Sejarawan Orba

Kompas.com - 03/06/2025, 12:00 WIB
Ahmad Yasin

Penulis

KOMPAS.com - Nugroho Notosusanto adalah sejarawan yang cukup berpengaruh pada masa rezim Soeharto atau Orde Baru.

Dikenal sebagai akademisi yang punya fokus pada sejarah militer, Nugroho Notosusanto memiliki kontribusi penting untuk ABRI, baik sebagai pengajar maupun peneliti.

Selain itu, Nugroho Notosusanto juga menjadi otak di balik penulisan sejarah Indonesia pada masa kejayaan Orde Baru. Ia mencapai puncak kariernya sebagai Menteri Pendidikan di era Presiden Soeharto.

Berikut ini adalah biografi Nugroho Notosusanto:

Baca juga: Kontroversi Penulisan Sejarah Indonesia di Masa Orde Baru

Pendidikan Nugroho Notosusanto

Nugroho Notosusanto lahir di Rembang, Jawa Tengah, tanggal 15 Juni 1931. Anak pertama dari tiga bersaudara itu besar di keluarga terdidik. Ayahnya salah satu pendiri UGM dan menjadi ahli hukum islam di Fakultas Hukum UGM.

Pendidikan Nugroho Notosusanto diawali dengan menjadi siswa di Europeese Lagere School (ELS). Kemudian, Nugroho Notosusanto merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas.

Saat pecah revolusi Indonesia mulai tahun 1945, Nugroho Notosusanto terjun ke dunia militer. Ia ikut berjuang dengan menjadi anggota Brigade XVII Tentara Pelajar dan mendapat pangkat Sersan Mayor.

Selepas perang kemerdekaan, Nugroho Notosusanto menyelesaikan sekolahnya dan lulus pada 1951. Awalnya, Nugroho Notosusanto ingin masuk di Akademi Militer, namun ayahnya cenderung menginginkan Nugroho berkuliah di universitas.

Nugroho Notosusanto lantas diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), Jakarta. Sejak saat itu, ia meniti karier akademiknya di UI, terutama untuk bidang sejarah.

Nugroho Notosusanto, yang juga dikenal sebagai cerpenis pada 1950-an, mendapat gelar Doktorandus bidang sejarah pada 1960. Capaiannya itu membuat Nugroho diangkat sebagai dosen di UI.

Untuk memperdalam kompetensinya di bidang sejarah, Nugroho berkuliah di University of London (1961-1962) untuk mempelajari metode sejarah dan filsafat sejarah.

Pada 1963, Nugroho menjadi Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan. Lalu, ia mendapat promosi sebagai Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan untuk periode 1964-1967.

Baca juga: Sejarah Dwifungsi ABRI yang Digagas Sejak Era Orde Lama

Menjadi sejarawan militer

Saat masih menjadi dosen UI, Nugroho Notosusanto dipercaya untuk menduduki posisi Kepala Pusat Sejarah Angkatan Darat. Pada 1960-an, Nugroho juga turut berperan dalam penerbitan buku Sejarah Singkat Perjuangan Bersenjata Bangsa Indonesia.

Buku ini merupakan hasil kerjasama antara UI dan ABRI untuk menandingi narasi sejarah PKI yang terepresentasi oleh buku Sejarah Perjuangan Nasional Indonesia karya Anwar Sanusi.

Dengan masih menjadi dosen di UI, Nugroho Notosusanto juga mengajar di lingkungan ABRI. Ia merupakan salah satu pengajar SESKO-ABRI, baik untuk Angkatan Darat, Laut, Udara, dan kepolisian.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau