Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sosrobahu, Inovasi Konstruksi dari Indonesia Sejak 1988

Kompas.com - 16/07/2025, 19:35 WIB
Ahmad Yasin

Penulis

KOMPAS.com - Pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo Seksi 2 Paket 2.2B Trihanggo-Junction Sleman akan menggunakan teknologi Sosrobahu.

Teknologi Sosrobahu bakal digunakan di 10 titik sepanjang ring road utara, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com.

Teknologi Sosrobahu adalah inovasi yang diciptakan oleh Ir. Tjokorda Raka Sukawati, ahli teknik asal Bali kelahiran 3 Mei 1931.

Ir. Tjokorda Raka Sukawati wafat pada 11 November 2014. Bagaimana sejarah terciptanya inovasi Sosrobahu ciptaan Tjokorda?

Baca juga: Mengenai Jalan Tol di Indonesia, Pernah Dianggap Ide Penjajah

Situasi sebelum lahirnya inovasi Sosrobahu

Pada pertengahan 1970-an, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merencanakan pembangunan jalan tol yang menghubungkan Jagorawi ke Tanjung Priok.

Proyek ini menghadapi tantangan besar karena padatnya arus lalu lintas di bawah jalur yang akan dibangun.

Jika menggunakan teknik konvensional seperti bekisting, pembangunan harus menutup sebagian jalan yang sudah ada.

Dengan demikian, hal itu berisiko menimbulkan kemacetan parah dan menambah biaya serta waktu pengerjaan.

Masalah proyek jalan tol Jagorawi–Tanjung Priok belum berhenti pada 1980-an. Jalan tol ini dibangun di atas Jalan Ahmad Yani yang merupakan jalur utama.

Bila konstruksi dilakukan dengan cara biasa, maka tiang horizontal selebar hampir 22 meter akan menutupi seluruh jalan di bawahnya.

Pilihan lain seperti teknik gantung dianggap tidak efisien karena biaya yang tinggi.

Baca juga: Sejarah dan Kontroversi Pembangunan Jalan Raya Pantura

Awal mula munculnya gagasan Sosrobahu

Ir. Tjokorda Raka Sukawati, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Manajemen Proyek, ditugaskan mencari solusi yang tidak mengganggu kelancaran lalu lintas selama pembangunan jalan tol berlangsung.

Saat memperbaiki mobilnya di garasi, ia mendapat inspirasi dari dongkrak hidraulik.

Roda mobil yang menginjak lantai licin karena tumpahan oli menyebabkan mobil berputar dengan dongkrak sebagai porosnya.

Pengalaman itu menjadi dasar pemikiran Tjokorda untuk menciptakan metode konstruksi baru.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau