Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Gorontalo yang Ngaku Mau “Rampok Uang Negara”, Ternyata Pernah Terjerat Narkoba

KOMPAS.com - Nama Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, kembali bikin heboh publik.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Wahyudin dengan santai menyebut dirinya mau “merampok uang negara” sambil tertawa bersama seorang wanita di dalam mobil.

Pernyataan kontroversial itu langsung menyulut amarah warganet.

Baca juga: Siapa Wahyudin Moridu? Anggota DPRD Gorontalo yang Viral Mau Rampok Uang Negara

Banyak yang menilai ucapannya merusak citra pejabat publik dan menuntut agar dia segera dipecat dari DPRD Gorontalo.

Namun ternyata, ini bukan kali pertama Wahyudin tersandung kasus besar.

Politikus PDIP itu punya rekam jejak panjang penuh kontroversi.

Kasus narkoba Wahyudin Moridu 2020

Sebelum viral karena ucapannya soal “merampok uang negara”, Wahyudin pernah ditangkap polisi pada 2020 di Jakarta terkait kasus penyalahgunaan narkoba.

Dia bahkan mengaku sempat kecanduan obat-obatan terlarang selama bertahun-tahun, sebelum akhirnya menjalani rehabilitasi.

Baca juga: Wahyudin Moridu Minta Maaf Usai Viral Video Rampok Uang Negara bersama Perempuan Diduga Selingkuhan

Video viral ngaku mau habiskan uang negara

Dalam video berdurasi 1 menit 5 detik, Wahyudin terlihat bersama seorang wanita yang disebutnya sebagai “hubungan gelap” atau selingkuhan.

Dengan nada bercanda namun tegas, dia mengatakan:

“Hari ini menuju Makassar pakai uang negara. Kita rampok saja uang negara. Kita habiskan saja biar negara miskin.”

Baca juga: Heboh Video Viral Wahyudin Moridu: DPRD Gorontalo Segera Panggil Teman Wanita

Video itu diduga direkam pada Juni 2025 saat Wahyudin dalam perjalanan menuju Makassar.

Tak butuh waktu lama, rekaman tersebut menyebar cepat lewat TikTok, Facebook, Instagram, hingga WhatsApp.

Klarifikasi dan permintaan maaf

TANGKAPAN LAYAR Tangkapan layar video viral Wahyudin Moridu (kiri) saat mengendarai mobil bersama seorang wanita di kawasan Bandara Djalaluddin Gorontalo. Diperkirakan mereka akan berangkat ke Makassar.

Dia mengakui pernyataannya tidak pantas diucapkan seorang pejabat publik dan meminta maaf kepada masyarakat Gorontalo.