Pemukulan itu diduga dipicu oleh tudingan bahwa nasi yang disajikan untuk program MBG dalam kondisi dingin.
Peristiwa tersebut terekam video dan viral di media sosial. Dalam rekaman terlihat Hasan mendatangi dapur MBG dan terlibat cekcok dengan sejumlah petugas sebelum akhirnya memukul Reza.
Berawal dari sidak dan tuduhan nasi dingin
Informasi yang dihimpun menyebutkan, insiden berawal ketika Hasan melakukan peninjauan ke dapur SPPG MBG di Gampong Sagoe.
Ia masuk ke area dapur untuk memeriksa proses penyiapan makanan bergizi bagi anak sekolah. Namun, Hasan kecewa dengan kondisi nasi yang dianggap sudah dingin.
Ia kemudian keluar dan menemui beberapa petugas, terjadi cekcok singkat sebelum Muhammad Reza datang ke lokasi dengan sepeda motor.
Saat itulah Hasan menghampirinya dan sempat melontarkan kalimat bernada keras.
Tudingan menyediakan makanan basi
Tak lama kemudian, bogem mentah Hasan mendarat di wajah Reza.
Menurut Reza, sebelum dirinya ditinju, Hasan sempat mengacak-acak nasi MBG di dapur dan menuduh pihaknya menyediakan makanan basi.
“Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng, otomatis pasti basi karena penguapan,” jelas Reza, dikutip Kompas.com, Kamis (30/10/2025).
Ia menuturkan, insiden terjadi saat dirinya hendak menyalami Wakil Bupati.
“Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami Wabup Pidie Jaya. Hasan Basri menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya, Pak. Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami,” ujarnya.
Reza juga mengaku Hasan membentak dan mencaci maki petugas, bahkan mengancam memukul relawan perempuan hingga membuat mereka menangis ketakutan.
Menanggapi hal itu, Hasan Basri membenarkan dirinya melakukan pemukulan terhadap Reza.
Ia menyebut tindakan itu terjadi karena kecewa atas temuan nasi MBG yang dianggap tidak layak.
“Saat saya cek, ternyata nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa, Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak,” katanya.
Hasan mengaku baru bertemu Reza saat hendak meninggalkan lokasi.
Di situlah ketegangan terjadi.
“Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya agar nasi MBG itu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng,” jelasnya.
Hasan Basri Minta Maaf
Beberapa jam setelah kejadian ramai di media sosial, Hasan Basri menyampaikan permohonan maaf melalui video berdurasi 45 detik yang beredar di media sosial.
“Saya Hasan Basri, Wakil Bupati Pidie Jaya. Saya memohon maaf atas kesilapan dan keteledoran saya terhadap perlakuan saya tadi pagi kepada Ananda Reza, menyangkut terjadi pemukulan di SPPG Kampung Sagoe, Kecamatan Trieng Gadeng,” ucap Hasan.
“Dalam hal ini, saya selaku pribadi memohon sangat untuk diperbanyak maaf kepada keluarga dan SPPG yang ada di Kecamatan Trieng Gadeng,” imbuhnya dalam video tersebut.
Badan Gizi Nasional laporkan ke polisi
Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penyelenggara Program MBG melaporkan tindakan pemukulan itu ke Polres Pidie Jaya.
Wakil Kepala BGN, Sony Sonjaya, menegaskan pihaknya tidak mentoleransi kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap petugas di lapangan.
“Program MBG dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. Petugas SPPG bekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis. Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme,” tegas Sony, dikutip Kompas.com, Kamis (30/10/2025).
Menurut laporan, kunjungan Hasan ke dapur MBG bersifat mendadak tanpa pemberitahuan resmi.
Situasi yang seharusnya menjadi ajang pembinaan justru berujung pada kekerasan fisik.
Wakil Ketua BGN, Nanik S. Deyang, menambahkan bahwa seluruh petugas SPPG berhak mendapatkan perlindungan hukum.
“Kami sudah mengarahkan tim pemantauan dan pengawasan wilayah untuk mendampingi korban dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan,” ujarnya.
BGN memastikan operasional dapur MBG di Gampong Sagoe tetap berjalan normal, dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah.
(Sumber: Kompas.com: Masriadi | Editor: Irfan Maullana, David Oliver Purba)
https://www.kompas.com/sumatera-utara/read/2025/10/31/061500088/cek-dapur-mbg-wabup-pidie-jaya-tinju-kepala-dapur-sppg-karena