Pemandangan tersebut disiarkan langsung oleh kapal eksplorasi Nautilus dari kedalaman hampir 3.000 meter di bawah permukaan laut.
Pada saat itu, para ilmuwan dari Ocean Exploration Trust sedang mengamati punggung laut Lili'uokalani di Monumen Nasional Laut Papahanaumokuakea (PMNM), dikutip dari Science Alert, Kamis (28/8/2025).
PMNM sendiri merupakan salah satu kawasan konservasi laut terbesar di dunia, lebih besar dari semua taman nasional di Amerika Serikat apabila digabungkan.
Saking besarnya, para ilmuwan baru menjelajah sekitar 3 persen dasar laut di PMNM.
Sementara itu, lebih dari separuh dasar laut ini belum dipetakan secara detail mengingat terbatasnya ketersedian sistem sonar yang canggih.
Rekaman jalan batu bata kuning
Berdasarkan rilis dari Sekolah Tinggi Ilmu dan Teknologi Kelautan dan Bumi, Universitas Hawai'i di Manoa, para ilmuwan telah memetakan lebih dari 40.000 kilometer persegi dasar laut PMNM.
Dalam ekspedisi yang bertujuan untuk memetakan dasar laut Lili'uokalani Ridge, ilmuwan mengerahkan kendaraan yang dioperasikan jarak jauh dan dilengkapi kamera.
Video rekaman misi yang diunggah di YouTube pada April 2022 tersebut menangkap momen saat para peneliti seakan menemukan jalan menuju dunia fantasi, The Wizard of Oz.
Pada kedalaman 1.029 meter, mereka menemukan sebuah formasi yang menampilkan batu-batu persegi panjang tersusun rapi dan bersinar kuning di bawah cahaya.
Penemuan menyerupai jalan berbatu abad pertengahan membuat para tim takjub dan keheranan.
"Ini jalan menuju Atlantis," ujar seorang ilmuwan melalui radio.
"Jalan bata kuning?" balas suara lain.
"Ini aneh," tambah anggota tim yang lainnya.
"Kau bercanda? Ini gila!" seseorang berseru.
Bukan buatan manusia
Penemuan jalan batu bata kuning misterius tersebut tentunya menimbulkan pertanyaan mengenai siapa pembuatnya.
Para ilmuwan mengungkapkan bahwa jalan kuno di dasar laut tersebut bukan buatan manusia.
Sebab, jalan menyerupai batu bata kuning itu sebenarnya merupakan hasil aktivitas gunung vulkanik purba.
Formasi yang diamati di puncak Gunung Laut Nootka di Punggungan Lili'uokalani ini merupakan aliran rekahan batuan hialoklastit, dikutip dari The Economic Times, Minggu (31/8/2025).
Batuan ini merupakan sejenis batuan vulkanik yang terbentuk selama letusan berenergi tinggi.
Hialoklastit terbentuk ketika lava terfragmentasi lalu mendingin dengan cepat dan mengendap di dasar laut.
Mereka menduga, rekahan khas dengan sudut 90 derajat menyerupai bata tersebut terbentuk karena tekanan pemanasan dan pendinginan dari beberapa letusan di sepanjang tepian yang terbakar.
Ilmuwan menyebutnya tampak seperti kerak panggang yang seolah bisa dikupas.
Meskipun terletak di sekitar seribu meter di bawah laut, dasar danau yang ditemukan oleh para peneliti di puncak gunung laut Nootka tampak sangat kering.
https://www.kompas.com/tren/read/2025/09/06/120000265/ilmuwan-temukan-jalan-batu-bata-kuning-di-dasar-samudra-pasifik-bukan