Dia mengatakan, pada saat yang sama, perusahaan harus menunjukkan empati dan pengertian dalam mengelola moral dan kesehatan mental karyawannya saat pengaturan kerja seperti itu digulirkan.
Baca juga: Simak, Cara Merekam Google Meet Hingga Zoom
Indranee mengatakan bahwa pandemi telah mengingatkan perusahaan bahwa mereka harus tetap gesit dan siap untuk beradaptasi dengan perubahan.
Dimulai dari menerima kenyataan bahwa mereka harus melakukan digitalisasi, hingga mendiversifikasi rantai produksi.
“Jadilah kreatif, dan berpikiran terbuka, saat Anda mempertimbangkan cara agar bisnis Anda dapat beradaptasi atau diciptakan kembali untuk pasar dan produk baru,” katanya.
Covid-19 telah menciptakan beberapa peluang bagi perusahaan untuk berkembang, kata Lew.
Ada pasar baru untuk dijelajahi melalui e-commerce, karyawan yang bekerja dari jarak jauh yang dapat mereka sewa, dan proyek dari luar negeri yang dapat mereka kerjakan di Singapura.
Kepala eksekutif Dewan Pariwisata Singapura Keith Tan mengatakan bahwa Covid-19 telah mendorong para pelaku usaha pariwisata untuk segera menawarkan pengalaman wisata virtual.
“Dan mereka menemukan bahwa sebenarnya tidak terlalu sulit, dan sangat berguna dalam membantu mereka melibatkan banyak audiens, baik lokal maupun internasional,” kata Tan
Dia memberi contoh Singapore Food Festival, yang memiliki kelas secara online dengan koki dan pengiriman makanan, sehingga peserta kelas itu dapat belajar menyusun hidangan.
Tan mengatakan beradaptasi tidak melulu soal menjadi digital.
“Anda dapat menata ulang cara Anda mengirimkan produk, Anda juga dapat menata ulang cara Anda menciptakan pengalaman yang menarik bagi orang," katanya.
Baca juga: Penyaluran Subsidi Pekerja Rp 600.000 Ditunda, Ini Kata Kemenaker
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini