Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Kemiripan DNA dengan Gajah Asia, Mammoth Diprediksi Akan Hidup Lagi di 2028

Kompas.com - 15/03/2024, 19:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti Colossal Biosciences di Texas yang mempelajari DNA purba menemukan 99,6 persen kecocokan antara mammoth berbulu dan gajah asia.

Hal ini membuat mammoth menjadi kandidat spesies yang ideal untuk “dihidupkan kembali”, dikutip dari News Week, Jumat (1/12/2023).

Peneliti berencana untuk mentransfer embrio mammoth berbulu ke gajah asia pada 2026.

Apabila berjalan sesuai rencana, mammoth pertama akan kembali lahir di dunia pada 2028 setelah masa kehamilan 22 bulan.

Setelah anak mammoth berbulu lahir, mereka akan diangkut ke habitatnya di lingkaran Arktik, yang dimulai dari Alaska dan Kanada.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Roti Tertua di Dunia Berusia 8.600 Tahun, di Dalam Oven dan Belum Dipanggang

Misi menyeimbangkan ekosistem

Perusahaan Colossal Biosciences telah mencurahkan penelitian selama bertahun-tahun dan menghabiskan jutaan dollar untuk proyek mammoth.

Selain itu, perusahaan juga telah bermitra dengan beberapa organisasi konservasi gajah untuk proyek tersebut.

Mereka juga mempelajari dan memastikan bahwa mammoth modern tidak rentan terhadap virus yang telah membunuh nenek moyang dan kerabatnya di zaman dulu.

Salah satu CEO Colossal Biosciences, Ben Lamm mengatakan bahwa generasi pertama mammoth akan hidup di habitat luas yang dikelola dan dipantau oleh tim perawatan hewan.

“Ketika generasi mammoth modern sudah dewasa dan menunjukkan kemandirian, mereka akan dipindahkan ke lokasi pelepasliaran,” ungkap Lamm.

Di sisi lain, ahli genetika sekaligus pendiri Colossal Biosciences, George Curche mengatakan, para peneliti ingin mengembalikan spesies gajah purba ini sebagai salah satu bentuk untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem.

“Kami berharap dapat memberikan dampak positif terhadap ekosistem, yang mungkin 10.000 tahun lalu telah terdegradasi oleh manusia dan berkontribusi terhadap punahnya hampir semua herbivora besar di Kutub Utara,” ungkap Church, dilansir dari IFLScience, Rabu (6/3/2024).

Lebih lanjut, apabila manusia kini dapat memperkenalkan kembali mega herbivora seperti mammoth, maka ekosistem akan bertransisi menjadi lebih kuat dan bermanfaat.

Baca juga: Ritual Penguburan Anak Gajah di India, Posisi Kaki di Atas dan Berkabung 40 Menit Sebelum Pergi

Tidak semua spesies dihidupkan

Lebih lanjut, Lamm mengatakan bahwa pekerjaan perusahaannya sangat berbeda dengan yang digambarkan di film fiksi-ilmiah seperti Jurassic Park.

Seperti yang kita ketahui, peneliti dalam film fiksi-ilmiah cenderung ingin menghidupkan semua spesies purba.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau