KOMPAS.com - Kesehatan baterai atau battery health kerap menjadi keluhan bagi pengguna ponsel pintar.
Pasalnya, seiring lamanya penggunaan ponsel, battery health umumnya juga cenderung turun.
Kondisi ini juga kerap menjadi pertimbangan penting ketika membeli gawai bekas atau second.
Bagi pengguna iPhone, fitur battery health dalam menu "Setting" bisa memudahkan pengguna untuk mengecek kondisi baterai.
Lantas, apa saja penyebab battery health turun?
Baca juga: Benarkah Sembarangan Klik Iklan Bisa Track Nomor HP? Ini Kata Pengamat Keamanan Siber
Dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Nurcahya Pradana Taufik Prakisya menjelaskan, persentase battery health sebenarnya cukup penting bagi pengguna.
"Cukup penting apalagi kalau kita orangnya aktif dan produktif sehingga selalu memerlukan gawai tiap waktu," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (15/10/2024).
Menurutnya, battery health menunjukkan kondisi baterai ponsel masih bagus atau sudah buruk. Hal itu terlihat dari wear level atau level pemakaiannya.
Semakin besar wear level baterai ponsel, maka kesehatan baterai tersebut semakin menurun.
Nurcahya mengungkapkan, turunnya kesehatan baterai ponsel biasanya karena usia pemakaian perangkat.
"Untuk kondisi lain yang bisa mempercepat penurunan kondisi baterai antara lain adalah pemakaian gawai pada saat suhu baterai yang terlalu tinggi secara terus-menerus," tutur dia.
Selain itu, sering memakai gawai hingga daya baterai habis atau bahkan sampai mati juga bisa menurunkan kesehatan baterainya.
Kondisi itu pun bisa terjadi jika ponsel sering dipakai untuk bermain gim dan mengerjakan pekerjaan berat lainnya.
Baca juga: 3 Cara Cek Kesehatan Baterai di Ponsel Android
Agar kesehatan baterai tetap awet, dia menyarankan untuk melakukan pengisian dengan rumuts 20-80.
"Tapi untuk bisa mencegah wear level (ponsel) cepat naik, pengguna bisa menerapkan teknik 20-80," ungkapnya.