KOMPAS.com - Halloween adalah perayaan yang diadakan pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya.
Perayaan Halloween identik dengan pernak-pernik khas, biasanya berwarna oranye dan hitam. Selain itu, aksesoris labu dengan ukiran wajah mengerikan juga muncul di mana-mana.
Salah satu aktivitas umum saat Halloween, terutama di Amerika Serikat, adalah berkeliling ke rumah-rumah warga sambil berteriak trick or treat untuk mendapatkan permen.
Nuansa hitam-oranye, permen, dan ukiran kepala labu menjadi hal yang sangat identik dengan perayaan Halloween. Apa alasannya?
Baca juga: Goa Kucing, Gerbang Menuju Neraka di Irlandia, Diklaim Tempat Kelahiran Halloween
Warna oranye dan hitam sebenarnya tidak ditentukan sebagai warna khusus Halloween. Bahkan awal abad ke-20, ada yang mengaitkan kuning dan cokelat sebagai warna Halloween.
Dikutip dari Kompas.com (30/10/2023), saru sekitar tahun 1910, warna oranye kemudian digunakan untuk menggambarkan sosok Jack O Lantern, yang diukir dari labu berwarna oranye saat Halloween.
Gambar Jack yang berbentuk labu oranye menjadi populer di kartu pos dan iklan menjelang Halloween.
Baca juga: 10 Film Horor Paling Menakutkan Berdasarkan Sains, Cocok Ditonton Waktu Halloween
Sementara warna hitam yang digunakan dalam Halloween sebenarnya bermakna sedih dan tidak menyeramkan.
Hitam adalah representasi dari bulan-bulan gelap yang datang bersamaan dengan musim dingin.
Setelah festival Samhain selesai, masyarakat Celtic kuno mulai memasuki musim dingin di awal November.
Sebagaimana diketahui, Halloween didasarkan pada festival Celtic, Samhain. Sebuah perayaan di Britania dan Irlandia kuno yang menandai akhir musim panas dan awal tahun baru pada 1 November.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Halloween, Dirayakan Setiap 31 Oktober
Mengapa Halloween identik dengan permen?Dilansir dari Kompas.com (30/10/2024), Halloween muncul di Amerika Serikat pada pertengahan 1800-an dibawa oleh orang Irlandia dan Skotlandia yang bermigrasi ke sana.
Saat itu Halloween hadir dengan kegembiraan dari anak-anak yang melakukan lelucon yang tidak berbahaya pada hari libur.
Namun pada 1930-an, Halloween membawa dampak buruk yang membuat beberapa kota mempertimbangkan untuk melarang hari libur sama sekali, termasuk Halloween.
Baca juga: Cerita Korban Selamat di Pesta Halloween Itaewon dari Indonesia