Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Militer Sudan Jatuh, 46 Orang Tewas Termasuk Seorang Jenderal Senior

Kompas.com - 27/02/2025, 08:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah pesawat militer Sudan, Antonov, jatuh di daerah pemukiman Ibu Kota Khartoum pada Rabu (26/2/2025).

Insiden ini menambah kehancuran kota yang telah hancur akibat perang saudara selama hampir tiga tahun itu.

Setidaknya, ada 46 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, termasuk perwira militer senior Mayjen Bahr Ahmed Bahr, Letkol Awad Ayoub, dan awak pesawat.

Kecelakaan itu juga melukai sedikitnya 10 orang di satu blok kota di Al-Thawra dan merusak sejumlah rumah di distrik Karrari di Omdurman.

Kementerian Kesehatan mengatakan, tim darurat segera membawa warga sipil yang terluka, termasuk anak-anak, ke rumah sakit terdekat setelah kecelakaan terjadi.

Dikutip dari CNN, Rabu, jatuhnya pesawat militer tersebut menjadi salah satu kecelakaan pesawat paling mematikan di negara Afrika timur laut itu dalam dua dekade terakhir.

Baca juga: Kronologi Dua Pesawat Nyaris Bertabrakan di Landasan Pacu Chicago


Penyebab jatuhnya pesawat militer Sudan

Pihak militer Sudan mengatakan, pesawat Antonov jatuh saat lepas landas dari pangkalan udara Wadi Sayidna di utara Omdurman, Ibu Kota, Khartoum.

Media lokal melaporkan, pesawat itu sedang dalam perjalanan menuju kota Port Sudan di Laut Merah, pusat pemerintahan yang didukung militer.

Warga melaporkan adanya ledakan keras akibat kecelakaan itu, diikuti kepulan asap dan debu tebal di atas Omdurman.

Militer Sudan yang berperang dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter sejak April 2023, merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa personel militer dan warga sipil telah tewas dalam insiden tersebut.

Meski demikian, tak ada penjelasan tentang apa penyebab kecelakaan itu.

Baca juga: Video Detik-detik Pesawat Delta Air Lines Terbakar dan Terbalik, Penumpang Tergelantung

Akan tetapi, sumber militer mengatakan, kemungkinan besar penyebab kecelakaan militer Sudan karena alasan teknis.

"Pesawat yang jatuh tak lama setelah lepas landas menunjukkan bahwa RSF tidak berada di balik serangan itu karena RSF tidak berada di area jatuhnya pesawat," dikutip dari Aljazeera, Rabu.

Sebagai informasi, kecelakaan pesawat sering terjadi di Sudan, negara dengan catatan keselamatan penerbangan yang buruk.

Pada 2020, sedikitnya 16 orang tewas ketika sebuah pesawat militer, Antonov An-12 milik Rusia, jatuh di wilayah barat Darfur.

Pada 2003, sebuah pesawat sipil Sudan Airways menabrak lereng bukit saat mencoba melakukan pendaratan darurat, menewaskan 116 orang, termasuk delapan orang asing. 

Baca juga: Lagi, Pesawat Pribadi Tabrakan di Arizona AS, Kali Ini Sebabkan 2 Orang Tewas

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau