KOMPAS.com - Lini masa media sosial TikTok diramaikan dengan video yang memperlihatkan akar ginseng yang tampak melompat saat dipanen.
"ginseng kabur," tulis akun @ginse***** pada Rabu (21/5/2025).
Dalam videonya, pengunggah juga menuliskan bahwa tanaman tersebut merupakan ginseng 1000 tahun yang bisa membuat awet muda.
Hingga Jumat (23/5/2025) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 5,6 juta kali dan mendapatkan lebih dari 1000 komentar dari warganet.
Lantas, benarkah ginseng bisa melompat saat dipanen?
Baca juga: Benarkah Ginseng Bisa Kabur dan Melompat? Ini Penjelasan Ahli Botani
Peneliti Senior di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andria Agusta mengatakan, sejauh ini belum ada penjelasan ilmiah terkait dengan akar ginseng yang bisa melompat.
Menurut dia, video dalam unggahan tersebut sudah dimodifikasi, sehingga tampak seperti akar ginseng tersebut meloncat dan berpindah tempat.
"Sampai saat ini saya belum pernah mengetahui adanya tumbuhan yang bisa bergerak pindah tempat. Apalagi loncat," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (23/5/2025).
"Sekarang banyak video-video yang merupakan hasil modifikasi untuk tujuan banyaknya viewer (penonton)," tambahnya.
Andria mengatakan, tumbuhan tidak bisa bergerak dan berpindah tempat. Selain itu, pergerakan ginseng dalam video tersebut juga tidak bisa disebut gerak pasif pada tanaman.
"Gerakan pasif, tumbuhan itu memiliki akar yang mencengkeram ke tanah. Mungkin mengikuti pergerakan tanah," kata dia.
Sementara itu, beberapa sumber mengatakan, gagasan bahwa akar ginseng dapat bergerak atau melompat adalah mitos, yang kemungkinan berasal dari legenda dan cerita rakyat tentang sifat magis dan umur panjang ginseng.
Baca juga: 12 Herbal Terbaik untuk Menyehatkan Liver, Ada Jahe dan Meniran Hijau
Dilansir dari Day Day News (24/12/2021), warga China menganggap ginseng sebagai "Raja Herbal" dan tumbuhan tertua di Bumi.
Menurut legenda, ginseng merupakan perwujudan anak gemuk yang memakai ikat perut merah.
Jika ingin menangkap ginseng, warga harus menggunakan jarum untuk menusuk dan menjahit benang merah ke perutnya. Hal ini dilakukan agar ginseng yang berusia seribu tahun itu mati dan tidak lari.
Kepercayaan ini hingga sekarang terus ada di antara pemetik ginseng di China.
Menurut China Daily Hongkong, mereka sengaja mengikatkan tali merah di sekitar batang ginseng liar yang ditemukan di hutan.
Hal ini dilakukan agar ginseng itu tidak akan lari seperti anak laki-laki jika diikat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini