KOMPAS.com - Sebuah video viral di Instagram memperlihatkan seorang pria keluar dari mobil dan mengaku menemukan ujung pelangi.
Dia kemudian bergegas menghampiri ujung pelangi yang dimaksud dan terlihat berlarian gembira di padang rumput.
"Sebuah video viral menunjukkan seorang pria yang tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat melihat ujung pelangi tepat di depannya.
Fenomena langka ini terjadi saat cuaca cerah dan hujan ringan secara bersamaan, menciptakan momen ajaib yang jarang bisa disaksikan langsung," tulis akun @o*******.i****d.
Unggahan yang disukai lebih dari 600 ribu kali itu banjir komentar warganet. Beberapa dari mereka bahkan mengaku memiliki pengalaman yang sama.
Lantas, benarkah pelangi memiliki ujung?
Baca juga: Jarang Diketahui, Ternyata Pelangi Memiliki Lebih dari 7 Warna
Peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Clara Yono Yatini menyatakan bahwa video yang beredar tidaklah benar.
Dia mengatakan, pelangi tidak memiliki ujung seperti yang diklaim dalam video.
"Pelangi tidak ada ujungnya," ujar Clara saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/8/2025).
Dia melanjutkan, bahwa pelangi terbentuk dari proses pembelokan cahaya karena melewati uap air.
Karena terjadi di atmosfer Bumi, menurut dia, wujud pelangi akan mengikuti bentuk permukaan Bumi.
"Pelangi merupakan pembiasan cahaya oleh uap air di atmosfer Bumi. Bentuk pelangi akan mengikuti permukaan Bumi. Jadi tidak mungkin pelangi ada di salah satu lokasi di Bumi saja," terang dia.
Ia pun mengatakan bahwa pelangi umum terjadi setelah hujan sebab melibatkan uap air dalam proses pembentukannya.
Baca juga: Mengapa Pelangi Selalu Melengkung Setengah Lingkaran? Ternyata Ini Sebabnya
Adapun beragam warna pelangi muncul ketika cahaya putih "pecah" saat terjadinya pembelokan cahaya oleh uap air.
Cahaya putih itu kemudian berubah menjadi berbagai warna berdasarkan panjang gelombang, yang disebut sebagai proses dispersi cahaya.
Kombinasi sudut-sudut dari berbagai tetes air tersebut menciptakan busur warna dalam pelangi.
Dilansir dari Kompas.com (11/4/2025), setiap warna pelangi keluar pada sudut yang berbeda, misalnya cahaya merah sekitar pada 42 derajat dan ungu pada sudut 40 derajat.
Warna-warna pelangi meliputi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Karena fenomena ini dilihat dalam bentuk busur, maka urutan warna pelangi juga tidak akan pernah berubah.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini