KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 96W di wilayah Indonesia.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan, sistem ini mulai terbentuk pada Senin (4/8/2025) pukul 13.00 WIB di wilayah Samudra Pasifik Timur, Filipina.
Berdasarkan hasil analisis per Sabtu (9/8/2025) pukul 07.00 WIB, kecepatan angin maksimum di sekitar Bibit Siklon Tropis 96W mencapai 15 knot (28 km/jam).
"Pusat sirkulasinya terdeteksi di 18,6 derajat LU dan 116,9 derajat BT, yaitu di wilayah Laut China Selatan, sebelah barat laut Pulau Luzon, dengan tekanan minimum sekitar 1008 hPa," kata Andri kepada Kompas.com, Sabtu.
Ia menambahkan, pengamatan angin permukaan laut ASCAT menunjukkan angin maksimum terpantau di sebelah selatan–barat daya pusat sirkulasi.
Adapun, citra satelit dalam 12 jam terakhir memperlihatkan penurunan aktivitas awan konvektif di sekitar sistem.
Baca juga: BMKG: Dampak Bibit Siklon Tropis 90S Meluas, Waspadai Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
Berdasarkan analisis angin per lapisan, sirkulasi yang cukup baik masih terpantau dari lapisan permukaan hingga 850 hPa, dengan pusat sirkulasi sejajar secara vertikal.
Pada lapisan 700 hPa, pola sirkulasi masih terlihat namun bergeser ke barat daya.
Sementara itu, pada lapisan 500 hPa, pola sirkulasi melebar dan pusat sirkulasi bergeser lebih jauh ke arah barat daya.
Andri mengungkapkan, pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 96W didukung oleh beberapa kondisi, antara lain aktifnya gelombang Equatorial Rossby dan gelombang frekuensi rendah (Low Frequency) di sekitar sistem.
Selain itu, suhu muka laut yang hangat (29–30 derajat Celsius) dan kelembapan udara yang cukup tinggi di lapisan bawah hingga menengah (850–700 hPa) turut berperan dalam pembentukan bibit siklon tersebut.
Baca juga: Ada Bibit Siklon Tropis 90S di Indonesia, BMKG Peringatkan Dampak Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Berdasarkan prediksi BMKG, dalam 24 jam ke depan, intensitas Bibit Siklon Tropis 96W diperkirakan cenderung melemah dan berpotensi punah seiring pergerakannya ke arah barat laut–utara mendekati daratan China.
"Sedangkan dalam 48–72 jam ke depan, sistem ini diperkirakan sudah punah," jelas Andri.
Adapun potensi Bibit Siklon Tropis 96W untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan berada pada kategori peluang rendah.
Andri menyampaikan, Bibit Siklon Tropis 96W diperkirakan tidak akan memberikan dampak, baik langsung maupun tidak langsun terhadap kondisi cuaca ekstrem maupun keadaan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan (9-10 Agustus 2025).
Baca juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Co-May, Akankah Picu Cuaca Ekstrem?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini