KOMPAS.com - Fenomena gerhana Bulan total atau total lunar eclipse akan terjadi pada Minggu (7/9/2025).
Gerhana Bulan total terjadi ketika cahaya Matahari terhalang oleh Bumi yang menuju ke Bulan.
Peristiwa seperti ini terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada posisi sejajar secara berurutan.
Dikutip dari BBC, Rabu (13/8/2025), gerhana Bulan total kali ini dikenal juga sebagai blood moon atau bulan darah.
Lantas, apakah gerhana Bulan total 7 September 2025 bisa disaksikan di Indonesia?
Baca juga: Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2027 Sebabkan Bumi Gelap Selama 6 Menit, Ini Penjelasan BRIN
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin memastikan, gerhana Bulan total bisa disaksikan di Indonesia.
“GBT (gerhana Bulan total) bisa teramati di Indonesia pada 7 September 2025,” kata Thomas kepada Kompas.com, Minggu (17/8/2025).
Mennurutnya, gerhana Bulan total bisa dilihat pada pukul 23.27 WIB dan berlangsung lebih dari tiga jam.
Fenomena ini dibagi menjadi beberapa fase, mulai gerhana Bulan penumbra, sebagian, hingga total. Fase gerhana Bulan total tersebut terjadi selama hampir 1,5 jam.
“Fase total terjadi pukul 00.30 WIB sampai 01.52 WIB,” tutur Thomas.
Ia menjelaskan, fenomena tersebut hanya memiliki dampak pada permukaan Bumi, sama seperti Bulan purnama maupun Bulan baru, yakni meningkatnya pasang laut.
Berbeda dengan gerhana Matahari, fenomena gerhana Bulan dapat dilihat langsung tanpa bantuan alat.
“Gerhana Bulan total dan gerhana Bulan sebagian bisa dilihat langsung, tanpa alat,” tutur Thomas.
Baca juga: NASA Sebut Asteorid YR4 Bakal Menabrak Bulan pada 2032, Apa Dampaknya bagi Bumi?
Thomas mengungkapkan, gerhana Bulan total disebut sebagai blood moon karena berwarna seperti merah darah.
“Hal tersebut terjadi karena Bulan tergelapi bayangan Bumi. Namun bulan tidak gelap total,” ujarnya.