Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Dipenuhi Kutu Setelah 2 Minggu Disimpan, Pakar Keamanan Pangan Beri Solusi

Kompas.com - 19/08/2025, 20:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warganet mengeluhkan berasnya dipenuhi kutu setelah menyimpannya selama dua minggu.

Informasi itu diunggah oleh akun X @tanyarl*** pada Sabtu (16/8/2025).

Dalam unggahannya, warganet menceritakan bahwa berasnya baru disimpan di wadah selama dua minggu lamanya.

Namun, ia kaget karena beras tersebut sudah dipenuhi kutu. Ia pun menanyakan cara pencegahan agar beras tidak dipenuhi kutu kepada pengguna X lainnya.

"Guys cara misahin beras dari kutu gimana ya? Baru 2 minggu ku taruh bawah udh kek gini, terus pencegahannya biar ga balik lagii?" tulisnya.

Unggahan itu juga dilengkapi dengan foto kondisi beras yang terdapat beberapa kutu.

Hingga Selasa (19/8/2025), twit itu sudah disukai sebanyak 1.000 kali dan ditayangkan lebih dari 162.000 kali oleh pengguna X lainnya.

Baca juga: Ahli Entomologi UGM Bagikan Cara Membasmi Kutu Beras secara Aman

Lalu, bagaimana cara memisahkan beras dari kutu? Dan bagaimana langkah pencegahan agar beras tidak dipenuhi kutu?

Cara memisahkan kutu beras

Ahli Keamanan Pangan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Nuri Andarwulan mengatakan, cara mengatasi beras yang sudah banyak kutunya adalah dengan mencuci beras.

"Langkah penanganan yang baik adalah dengan mencuci dan membuang/menghilangkan kutu saat proses pencucian," ujar Nuri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/8/2025).

Selain itu, Nuri juga menyampaikan, pertumbuhan kutu beras pada beras yang disimpan dapat mengurangi kandungan gizi beras.

Untuk itu, ia membeberkan beberapa cara efektif untuk menghambat pertumbuhan kutu pada beras, yakni:

Baca juga: 9 Cara Mengusir Kutu Beras dengan Cepat, Apa Saja?

  • Menyimpan beras dalam waktu yang pendek (kurang dari 3 bulan) pada kondisi kering dan wadah tertutup
  • Pilih wadah beras yang sesuai ukuran dan mudah dibersihkan
  • Membeli beras secukupnya untuk kebutuhan rumah tangga
  • Upayakan membeli beras yang baru dan bukan yang sudah disimpan lama di pasar (kotak beras)
  • Jika menggunakan kotak beras (rice box) pastikan untuk selalu mengisi dengan beras baru dan tidak menambah beras yang di dalam kotak beras masih ada beras yang tersisa. 

"Tidak direkomendasikan mencampur beras yang telah tersimpan dengan beras yang baru dibeli," kata Nuri.

Kemudian, ia menyarankan masyarakat untuk rutin mencuci kotak beras.

Menurut dia, tindakan ini bisa menghilangkan telur kutu atau kutu beras yang tertinggal dalam kotak beras.

Baca juga: Cara Ampuh dan Mudah Mengusir Kutu Beras dengan Bahan Alami

Apakah beras berkutu aman dikonsumsi?

Dikutip dari Kompas.com (28/7/2025), ahli entomologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sukirno, menjelaskan bahwa kutu beras sering digunakan untuk menyebut beberapa spesies kumbang kecil yang dapat merusak beras.

Menurut Sukirno, masyarakat hendaknya mengenali ciri beras yang sudah terinfeksi kutu, antara lain berubah warna menjadi kekuningan atau abu-abu, berbau apek atau tidak sedap, serta memiliki banyak serbuk.

Beras dengan tanda-tanda kerusakan seperti di atas, menurut Sukirno, sudah tidak lagi aman dikonsumsi karena telah rusak.

"Konsumsi beras tersebut sangat berbahaya dan dapat mematikan karena bisa menimbulkan risiko keracunan aflatoksin (zat racun yang dihasilkan oleh jamur) yang sangat beracun bagi manusia," jelas dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau