KOMPAS.com - Sebanyak 65 persen penduduk Indonesia menilai bahwa kecerdasan buatan atau AI akan menciptakan masa depan lebih baik.
Hal itu berdasarkan laporan Global Public Opinion of Artificial Intelligence (GPO-AI) oleh Schwartz Reisman Institute for Technology and Society University of Toronto pada 2024.
Sementara sebagian kecil penduduk Indonesia memberikan tanggapan “tidak yakin” (17 persen).
Kemudian sisanya menilai bahwa AI justru memperburuk masa depan (18 persen), berdasarkan laporan tersebut.
Baca juga: CEO Amazon Web Services Ungkap Skill Penting untuk Sukses di Era AI, Bukan Coding
Laporan itu berdasarkan survei sensus terhadap lebih dari 1.000 orang di masing-masing 21 negara, termasuk Indonesia.
Responden survei ini berasal dari Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Chile, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Kenya, Meksiko, Pakistan, Polandia, Portugal, Afrika Selatan, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.
Total, ada 23.882 respons dari 21 negara tersebut, yang dianggap mewakili lebih dari separuh populasi dunia.
Survei ini mengeksplorasi pengetahuan umum dan sikap terhadap AI. Topik-topik yang dibahas meliputi kekhawatiran tentang AI, keselamatan, regulasi, kendaraan otonom, dan dampak AI terhadap pekerjaan saat ini dan di masa mendatang.
Peserta survei ditanya apakah mereka tertarik atau memercayai aplikasi AI untuk pakaian, perjalanan, belanja bahan makanan, kencan, atau keuangan.
Mereka ditanya tentang sikap terhadap penggunaan teknologi baru dalam pendidikan, sistem peradilan, layanan kesehatan, dan imigrasi.
Selain itu, mereka juga diberi pertanyaan mengenai pengetahuan dan pengalaman mereka dengan ChatGPT dan deepfake.
Baca juga: Gen Z Disebut Jadi Generasi Paling Beruntung Karena Kemajuan AI
Berikut perbandingan anggapan AI akan menciptakan masa depan lebih baik menurut responden Indonesia, China, India, Jepang, Afrika Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat:
Baca juga: CEO OpenAI Sebut Anaknya Tak Akan Lampaui Kecerdasan AI, tapi Akan Lebih Cakap Berkatnya
Baca juga: Kurir di India Manfaatkan AI untuk Layani Pelanggan Berbahasa Inggris
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini