KOMPAS.com - Arkeolog Uni Emirat Arab menemukan salib Kristen berusia 1.400 tahun di rumah-rumah kuno abad ke-8 di Pulau Sir Bani Yas.
Penemuan ini memperkuat bukti bahwa rumah-rumah tersebut dulunya merupakan bagian dari kompleks biara yang dihuni masyarakat Kristen.
Arkeolog dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi, Maria Gajewska, menyebut temuan itu sebagai momen bersejarah.
"Kami tidak pernah memiliki bukti konkret bahwa rumah-rumah tersebut benar-benar dihuni oleh komunitas Kristen," ujarnya, dikutip dari Live Science, Sabtu (23/8/2025).
Baca juga: Arkeolog Temukan La Fortuna, Kapal Spanyol yang Meledak di Pesisir Carolina Utara Tahun 1748
Sebagaimama dilansir Live Science, penggalian pertama di Sir Bani Yas dilakukan pada 1992. Saat itu, ditemukan sembilan rumah kuno dengan ciri khas halaman kecil di bagian tengah.
Menurut catatan resmi, halaman tersebut kemungkinan digunakan sebagai ruang meditasi dan pengasingan monastik.
Dekat lokasi itu juga ditemukan sebuah gereja dan biara dari abad ke-8 Masehi. Namun, belum bisa dipastikan apakah kesembilan rumah tersebut berhubungan langsung dengan kompleks biara.
Pada penggalian lanjutan di 2025, para arkeolog kembali meneliti rumah-rumah itu. Di halaman salah satu bangunan, mereka menemukan plakat plester berbentuk salib Kristen sepanjang hampir 30 sentimeter.
"Salib ini membuktikan bahwa rumah-rumah itu memang merupakan bagian dari permukiman Kristen," kata Gajewska.
Para peneliti menduga rumah-rumah tersebut dihuni biarawan senior yang memilih menyendiri untuk berdoa, sebelum kembali berkumpul bersama saudara-saudara seiman di biara.
Baca juga: Arkeolog Temukan Makam Wanita Muda Kaya Raya yang Terkubur 3.000 Tahun di Iran
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi menyebut penemuan ini menegaskan bahwa nilai toleransi dan koeksistensi telah lama mengakar dalam sejarah Arab.
Desain salib yang ditemukan di Sir Bani Yas juga mirip dengan salib dari Irak dan Kuwait, yang berhubungan dengan Gereja Timur asal Irak kuno.
Pulau Sir Bani Yas sendiri dikenal sebagai salah satu lokasi dengan gereja dan biara sejak awal abad pertengahan. Temuan serupa juga tercatat di Umm Al Quwain, Kuwait, Iran, dan Arab Saudi.
Sejarah mencatat, umat Kristen dan Muslim hidup berdampingan di pulau itu hingga abad ke-8 Masehi, sebelum akhirnya biara ditinggalkan secara damai.
Saat ini, situs biara dan gereja Sir Bani Yas berada di dalam kawasan cagar alam yang dihuni satwa liar seperti rusa dan hyrax.