KOMPAS.com - Para arkeolog dari East Carolina University (ECU) telah menemukan empat bangkai kapal dari abad ke-18 di lepas pantai Carolina Utara, termasuk di antaranya adalah kapal La Fortuna.
Kapal La Fortuna adalah kapal milik Spanyol yang berangkat dari Kuba, lalu meledak dan tenggelam ketika diserang pada tahun 1748.
Bangkai kapal tersebut ditemukan di dekat Brunswick Town, sebuah pelabuhan kolonial utama di pesisir selatan Carolina Utara.
Brunswick Town merupakan kota Eropa pertama yang berhasil didirikan di wilayah Cape Fear, sebuah tanjung yang banyak ditakuti nelayan karena ombak besar dan arus kuatnya sering membuat kapal karam.
Pelabuhan di kota tersebut digunakan untuk mengekspor produk pinus, seperti tar dan terpentin, yang dipakai oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Namun, para arkeolog yang melakukan survei di wilayah tersebut tidak menduga akan menemukan begitu banyak bangkai kapal dan artefak peninggalan kolonial.
Baca juga: Ramai soal Jarum Jam Kapal Berputar Lebih Cepat Saat di Antarktika, Kok Bisa?
Dikutip dari Live Science, Kamis (14/8/2025), bangkai kapal tersebut ditemukan oleh Cory Van Hees, mahasiswa pascasarjana di East Carolina University (ECU).
Ia mengatakan sempat mengalami kebingungan saat menyelam dan menemukan balok kayu yang mencuat dari lumpur.
"Jarak pandang (bawah air) di Sungai Cape Fear selalu sangat rendah. Saya tidak mengerti apa yang saya lihat saat itu, tetapi saya tahu saya harus menyampaikan struktur kayu itu kepada fakultas," ujar van Hees.
Tim arkeolog maritim ECU yang memimpin proyek tersebut, Jason Raupp dan Jeremy Borrelli, menduga salah satu bangkai kapal yang terdiri dari 47 kayu tersebut adalah La Fortuna.
Catatan sejarah mencatat bahwa dua kapal Spanyol berlabuh di lepas pantai Brunswick Town pada 4 September 1748.
Spanyol mulai menyerbu kota yang saat itu dikuasai Inggris, tetapi mereka dikejutkan oleh serangan balik dari para kolonis beberapa hari kemudian. Selama serangan itu, La Fortuna meledak dan tenggelam.
Baca juga: Kesaksian Penumpang Selamat Kapal Terbalik di Teluk Ha Long Vietnam...
Tim proyek menemukan dua petunjuk utama bahwa bangkai kapal tersebut memang La Fortuna, yakni kayu dan artefak yang berada di dekatnya, termasuk tembikar Spanyol.
Sebagian kayu yang digunakan dalam pembangunan kapal berasal dari spesies cemara asli Amerika Tengah.
Hal ini menunjukkan bahwa para pembuat kapal menggunakan bahan baku dari koloni Spanyol di Karibia untuk membangun kapal tersebut, dan La Fortuna adalah satu-satunya kapal Spanyol yang diketahui tenggelam di wilayah ini.