Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Pikir yang Seharusnya Melekat pada Anggota DPR...

Kompas.com - 29/08/2025, 06:30 WIB
Fatimah Az Zahra,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Besaran gaji dan tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali menjadi sorotan.

Banyak masyarakat menilai jumlahnya terlalu besar jika dibandingkan dengan kinerja para wakil rakyat.

Polemik ini semakin ramai diperbincangkan setelah muncul informasi mengenai besaran tunjangan yang dinilai tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat.

Baca juga: Pemerintah Kejar Penerimaan Pajak tapi Pajak DPR Dibayarkan Negara...

DPR seharusnya bekerja untuk rakyat

Sosiolog Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun, menegaskan bahwa anggota DPR sejatinya adalah representasi rakyat.

“Mereka menjadi anggota DPR karena dipilih rakyat, digaji dari pajak rakyat. Karena itu, mereka seharusnya bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan lain,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/8/2025).

Menurut Ubedillah, setiap wakil rakyat seharusnya terikat dengan etika kepublikan, sehingga orientasi utama tetap pada kepentingan publik.

“Anggota DPR yang tidak bekerja untuk rakyat secara otomatis bertentangan dengan etika publik, bertentangan dengan norma standar yang menentukan baik dan buruk,” tegasnya.

Ia menekankan, integritas, akuntabilitas, transparansi, profesionalitas, dan perilaku etis merupakan standar etik yang wajib melekat pada DPR.

Baca juga: Respons Ideal DPR Saat Didemo Warga...

DPR seharusnya peka terhadap realita publik

Lebih jauh, Ubedillah mengingatkan agar anggota DPR peka terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

“Hidup mewah di tengah penderitaan rakyat, apalagi dipamerkan, hanya akan memicu kontras sosial. Hal itu bisa berujung pada ketegangan di masyarakat,” jelasnya.

Karena itu, ia menilai penting adanya standar kepatutan publik dalam perilaku sehari-hari anggota DPR.

“Jika anggota DPR tidak peka terhadap keadaan rakyat, hidup mewah di tengah penderitaan rakyat, apalagi pamer hidup mewah dengan pendapatan perbulan yang fantastik, maka situasi kontras akan mudah memicu publik hingga berujung ketegangan sosial,” jelas Ubedillah. 

Baca juga: Demo Buruh 28 Agustus di Gedung DPR, Apa yang Perlu Diketahui?

Tunjangan Rp 50 juta terlalu mewah 

Ubedillah juga menyoroti tunjangan rumah anggota DPR yang mencapai Rp 50 juta per bulan.

“Angka itu terlalu mewah, terutama di tengah kondisi rakyat yang sulit. Apalagi, kinerja DPR juga masih rendah,” ujarnya.

Ia mencontohkan, pada periode 2019–2024 DPR hanya mampu menghasilkan sekitar 10 persen dari target program legislasi nasional.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau