Sho menggunakan teknik lukisan bertekstur visual yang kasar dan tidak rata.
Lukisan tersebut seolah dipublikasikan di The New York Times, dengan bentuk yang memanjang seperti layaknya koran.
Sebelumnya, lukisan-lukisan Sho telah banyak dipamerkan di berbagai pameran kesenian, seperti Triennale Milano, Art Basel Miami Beach, Momu Fashion Museum, dan lainnya.
Berdasarkan laman resminya, ia mengatakan bahwa karya-karyanya berfokus pada eksplorasi konsep waktu dan penciptaan rekaman visual dan emosional.
“Saya mahir dalam mengerjakan sesuatu secara berkelanjutan. Seri lukisan saya berawal dari perenungan sederhana yang muncul dari perasaan gelisah, serta pengamatan saya akan kontras antara berita kacau dan ketenangan alam di luar jendela,” tulis Sho.
Sho mengungkapkan bahwa dari situlah lukisan-lukisan miliknya terus berkembang, yakni seiring dengan pendalaman emosi serta reaksinya terhadap suatu berita.
Baca juga: TikTok, Demo, dan Ilusi Kuasa Medsos
Dilansir dari laman Its Nice That, Senin (10/3/2025), Sho mulai melukis di atas "kanvas" khas, yaitu bidang kosong yang mirip sampul surat kabar The New York Times, sejak 2020.
Ia membingkai lukisan-lukisan tersebut dalam format 12 x 22 lembar koran, sebuah ukuran yang ia bandingkan dengan jendela apartemen berukuran standar di New York.
Idenya yang seolah melukis di lembar koran tersebut dimulai di masa karantina akibat pandemi COVID-19.
Karantina yang diberlakukan pada saat pandemi membuat Sho hanya bisa melihat pemandangan alam dari jendela apartemen miliknya.
"Ketika saya terjebak di apartemen kecil saya, setiap pagi, saya memandang ke luar jendela apartemen saya yang 'seukuran New York' dan menyadari bahwa Matahari terbit sama indahnya, langit begitu sunyi, dan tidak ada orang di luar," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa setiap hari berita utama dari The New York Times yang dilihat semakin mengkhawatirkan. Tapi ia kemudian menemukan ketenangan dari caranya melukis di atas kanvas khas miliknya itu.
"Seolah-olah ingin menghapus berita itu bersama alam, dan itu membuat saya tetap waras. Format ini entah bagaimana menjadi meditasi untuk menenangkan pikiran saya dan bertahan di masa yang tidak biasa di tahun tersebut. Sejak saat itu saya melukis setiap hari," kata Sho.
Baca juga: Ramai soal 17+8 Tuntutan Rakyat Dibagikan Para Influencer di Tengah Situasi Demo, Apa Isinya?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini