KOMPAS.com - Seorang pilot Japan Airlines mengonsumsi alkohol sebelum terbang hingga menyebabkan penundaan atau delay.
Pilot tersebut dijadwalkan menerbangkan JL793 dari Honolulu, Amerika Serikat (AS) menuju Bandara Chubu Centrair, Nagoya, Jepang pada 28 Agustus 2025.
Namun, sang pilot mengaku sakit pada hari keberangkatan dan sempat konsumsi tiga kaleng bir sendirian di kamar hotelnya sehari sebelum penerbangan.
Sehingga pilot tersebut dianggap tidak layak untuk melakukan penerbangan sesuai jadwalnya. Pihak maskapai pun mencari pilot pengganti.
Akibatnya, penerbangan Honolulu-Nagoya dan dua penerbangan lain menuju Jepang mengalami delay sekitar 18 jam.
Berdasarkan laporan, sekitar 630 penumpang terkena dampak akibat penundaan penerbangan Japan Airlines tersebut.
Baca juga: Kisah Pesawat Jatuh Usai Pilot Biarkan Anak Masuk Kokpit, Semua Penumpang dan Kru Tewas
Merespons kelalaian terhadap pilot yang konsumsi alkohol sebelum terbang hingga sebabkan delay, Japan Airlines minta maaf.
“Kami dengan tulus meminta maaf kepada para pelanggan dan semua pihak yang terlibat atas ketidaknyamanan dan gangguan yang ditimbulkan,” bunyi pernyataan Japan Airlines, dikutip dari Independent, Kamis (4/9/2025).
“Kami berkomitmen untuk bekerja sebagai perusahaan guna memastikan implementasi yang menyeluruh dari langkah-langkah pencegahan agar hal serupa tidak terulang,” sambungnya.
Kementerian Perhubungan Jepang melakukan inspeksi mendadak di kantor pusat maskapai penerbangan di Tokyo pada Rabu (3/9/025).
Meski begitu, pejabat terkait tidak memberikan pernyataan publik mengenai hasil inspeksi tersebut.
Dilansir dari BusinessInsider, Kamis (4/9/2025), kasus tersebut bukanlah kasus pertama ketika pilot Japan Airlines kedapatan mengonsumsi alkohol sebelum penerbangan.
Pada April 2024, penerbangan dari Dallas, AS ke Tokyo, Jepang dibatalkan setelah pilotnya mabuk di bar hotel dan kamarnya.
Karyawan hotel pun segera menelepon polisi setempat, ia melaporkan perilaku tidak tertib yang dilakukan oleh sang pilot.
Pada Desember 2024, dua pilot mengadakan minum-minum bersma sebelum penerbangan mereka dari Melbourne, Australia ke Tokyo.