Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Melamun? Awas, Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental

Kompas.com - 06/09/2025, 10:30 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Untuk memahami lebih jauh, para peneliti menyusun model teoretis lamunan maladaptif berdasarkan pengalaman nyata individu yang mengalaminya.

Salah satunya adalah Sarah, perempuan 22 tahun asal Kanada.

Sejak kecil ia terbiasa membandingkan dirinya dengan orang lain, merasa canggung secara sosial, dan menunda pekerjaan penting.

Lamunan baginya menjadi pelarian. Ia membayangkan tubuh ideal, kehidupan sempurna, dan pengakuan dari lingkungan sekitar.

Walau memberi sensasi percaya diri dan motivasi sesaat, fantasi itu justru membuatnya kehilangan kesempatan akademis serta menurunkan harga diri.

Kasus Sarah menegaskan bahwa lamunan maladaptif tidak hanya soal berkhayal berlebihan, tetapi juga bagaimana fantasi itu merusak fungsi kehidupan nyata.

Baca juga: Melihat Lomba Melamun di Korea Selatan yang Diikuti Puluhan Orang

Memanfaatkan lamunan untuk hal positif

Penelitian soal lamunan maladaptif menunjukkan bahwa melamun bisa jadi istirahat mental yang baik, tapi juga bisa berubah jadi masalah kalau dilakukan berlebihan.

Coba tanyakan pada diri sendiri, apakah lebih suka melamun daripada ngobrol dengan orang lain atau ikut kegiatan?

Atau apakah merasa terganggu kalau lamunan diputus oleh kenyataan?

Baca juga: Video Viral Pengendara Motor Melamun Tabrak Pintu Perlintasan KA di Klaten hingga Patah

Pertanyaan sederhana ini bisa membantu seseorang menilai apakah kebiasaan melamun masih normal atau sudah berlebihan.

Sebenarnya, melamun tetap punya sisi positif. Ia bisa memicu kreativitas dan memberi otak waktu untuk beristirahat, asalkan tidak sampai mengganggu pekerjaan, hubungan dengan orang lain, atau tujuan hidup.

Kuncinya ada pada keseimbangan, gunakan lamunan sebagai inspirasi, bukan pelarian.

Dengan begitu, seseorang bisa mengambil manfaat dari dunia khayalan sekaligus tetap hadir di dunia nyata.

Baca juga: Jangan Salah, Melamun Punya Manfaat Penting bagi Otak

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:


Terkini Lainnya
Suka Minum Kopi Pahit Disebut Jadi Indikasi Jiwa Psikopat, Ini Kata Psikolog
Suka Minum Kopi Pahit Disebut Jadi Indikasi Jiwa Psikopat, Ini Kata Psikolog
Tren
Cerita Ahli Geologi Temukan Air Tertua di Bumi Berusia 2,6 Miliar Tahun, Bagaimana Rasanya?
Cerita Ahli Geologi Temukan Air Tertua di Bumi Berusia 2,6 Miliar Tahun, Bagaimana Rasanya?
Tren
3 Faktor yang Buat Kultas, TV, atau Mesin Cuci Cepat Rusak Menurut Pakar
3 Faktor yang Buat Kultas, TV, atau Mesin Cuci Cepat Rusak Menurut Pakar
Tren
Indonesia Vs Lebanon Tayang di Mana dan Live Jam Berapa? Berikut Link-nya
Indonesia Vs Lebanon Tayang di Mana dan Live Jam Berapa? Berikut Link-nya
Tren
Karena AI, Pakar Peringatkan 99 Persen Pekerjaan Bisa Hilang pada 2030
Karena AI, Pakar Peringatkan 99 Persen Pekerjaan Bisa Hilang pada 2030
Tren
Isu PT Gudang Garam PHK Karyawan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Isu PT Gudang Garam PHK Karyawan, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Tren
3 Cara Kurangi Tagihan Listrik dalam Penggunaan Kulkas yang Diungkap Pakar
3 Cara Kurangi Tagihan Listrik dalam Penggunaan Kulkas yang Diungkap Pakar
Tren
Tarif Listrik 8-14 September 2025 untuk Golongan Subsidi dan Non-subsidi, Berikut Rinciannya
Tarif Listrik 8-14 September 2025 untuk Golongan Subsidi dan Non-subsidi, Berikut Rinciannya
Tren
Hewan Apa Saja yang Bisa Masuk dan Menginfeksi Tubuh Manusia? Ini Penjelasan Ahli UGM
Hewan Apa Saja yang Bisa Masuk dan Menginfeksi Tubuh Manusia? Ini Penjelasan Ahli UGM
Tren
Wilayah Jabodetabek yang Diprediksi Turun Hujan pada 8-14 September 2025
Wilayah Jabodetabek yang Diprediksi Turun Hujan pada 8-14 September 2025
Tren
Pegawai Bank di Australia Dipecat Usai Kerja 25 Tahun, Diganti Chatbot AI yang Dilatihnya
Pegawai Bank di Australia Dipecat Usai Kerja 25 Tahun, Diganti Chatbot AI yang Dilatihnya
Tren
Tarif Listrik 8-14 September 2025 bagi Pelanggan Subsidi, Rumah Tangga, dan Bisnis
Tarif Listrik 8-14 September 2025 bagi Pelanggan Subsidi, Rumah Tangga, dan Bisnis
Tren
Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 8-9 September 2025
Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 8-9 September 2025
Tren
Wilayah Pulau Jawa yang Berpotensi Hujan pada 8-14 September 2025
Wilayah Pulau Jawa yang Berpotensi Hujan pada 8-14 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Munir Dibunuh dalam Operasi Intelijen? | Hukum Goda Pacar Orang
[POPULER TREN] Munir Dibunuh dalam Operasi Intelijen? | Hukum Goda Pacar Orang
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau