Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Orang Hobi Chat Panjang Punya Kecerdasan Emosional dan Empati Lebih Tinggi?

Kompas.com - 07/09/2025, 09:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Chat atau obrolan melalui aplikasi digital seperti WhatsApp menjadi salah satu rutinitas yang dilakukan banyak orang setiap harinya.

Chat tersebut bisa berupa saling bertegur sapa, berbagi cerita, menanyakan kabar, hingga hanya membicarakan hal sepele.

Psikolog Danti Wulan Manunggal mengatakan, seseorang yang hobi melakukan chat panjang-lebar dapat menandakan kecerdasan emosi dan empati lebih tinggi.

“Seseorang yang suka chat panjang-panjang bisa menjadi indikasi dari kecerdasan emosi dan empati yang lebih tinggi, meskipun tidak selalu berlaku secara mutlak,” kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (6/9/2025).

Chat tersebut sering kali juga dibubuhi dengan penggunaan emoji dan tanda baca yang tepat sesuai konteks obrolan.

Menurut Danti, dalam komunikasi teks, penggunaan emoji dan tanda baca tersebut sebagai pengganti isyarat non-verbal saat percakapan langsung.

Lantas, apa alasan chat panjang-lebar jadi tanda seseorang mempunyai kecerdasan emosi dan empati lebih tinggi?

Baca juga: Psikolog Ungkap Gen Z Punya Mekanisme Pertahanan Unik yang Beda dari Generasi Lain, Apa Itu?

Penjelasan psikolog

Ada beberapa alasan yang menjadi latar belakang chat panjang lebar menjadi indikasi dari kecerdasan emosi dan empati tinggi, antara lain:

1. Keinginan untuk memahami dan dipahami

Danti menyampaikan, orang dengan kecerdasan emosi tinggi sering kali memiliki dorongan kuat untuk memahami perasaan orang lain dan ingin perasaannya sendiri dipahami.

“Mereka mungkin menulis pesan panjang untuk menjelaskan sudut pandang mereka secara detail dan untuk memastikan tidak ada miskomunikasi,” ujarnya.

Hal ini menunjukkan kesabaran dan keinginan seseorang untuk membangun koneksi yang lebih dalam, bukan sekadar basa-basi.

Baca juga: 5 Pola Pikir yang Bisa Merusak Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Apa Saja?

2. Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran

Danti menyatakan, menulis chat yang panjang membutuhkan kemampuan untuk mengorganisir pikiran dan perasaan menjadi kata-kata yang koheren.

“Individu dengan kecerdasan emosi yang baik biasanya lebih cakap dalam mengidentifikasi dan menamai emosi mereka sendiri, disebut literasi emosi,” ucapnya.

Hal ini memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan kompleksitas emosinya secara lebih akurat, terlihat dari pesan yang lebih rinci dan detail.

Baca juga: 4 Ciri Orang Antikritik Menurut Psikolog dan Cara Latih Diri agar Lebih Terbuka

3. Bentuk perhatian

Pesan yang panjang sering kali berisi pertanyaan atau tanggapan, menunjukkan bahwa seseorang benar-benar mendengarkan apa yang disampaikan lawan bicara.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau