Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ciptakan "Kayu Super" Lewat Rekayasa Genetika, Diklaim Bisa Serap Karbon

Kompas.com - 07/09/2025, 19:15 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Proses ini jauh lebih bergantung pada pemadatan fisik ketimbang pelarut kimia.

Pengujian menunjukkan, kayu super dari poplar hasil modifikasi gen ini memiliki kekuatan setara dengan kayu yang diproses metode konvensional, namun tanpa limbah berbahaya.

Pertumbuhan tanaman tetap sehat di rumah kaca, membuka jalan bagi penerapan industri.

Para peneliti menekankan keseimbangan penting, yakni mengurangi lignin secukupnya untuk memudahkan pemrosesan, tetapi tidak sampai mengorbankan ketahanan pohon terhadap hama dan cuaca.

Baca juga: Potensi Manfaat Mengonsumsi Kayu Manis untuk Pengobatan Diabetes

Kayu super, perubahan iklim, dan masa depan Bumi

Dilansir dari Earth, Jumat (5/9/2025), bangunan modern menjadi penyumbang utama emisi karbon global karena penggunaan baja dan beton.

Kayu rekayasa berpotensi memangkas jejak karbon itu dengan menyimpan karbon dioksida selama puluhan tahun.

Dengan proses produksi yang lebih bersih, siklus penyerapan karbon bisa semakin erat.

“Penyerapan karbon sangat penting dalam upaya kita melawan perubahan iklim dan kayu rekayasa semacam ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bioekonomi masa depan,” ujar profesor University of Maryland, Yiping Qi yang memimpin riset ini.

Meski hasil rumah kaca menjanjikan, tantangan sesungguhnya ada di hutan terbuka, tempat angin, hama, dan musim menguji kekuatan kayu secara alami.

Baca juga: Manfaat Kayu Manis bagi Kesehatan, Bisa Cegah Penyakit Apa Saja?

Uji lapangan jangka panjang sedang direncanakan, termasuk pada spesies lain, seperti pinus, cemara, dan eukaliptus yang mendominasi pasar kayu.

Regulasi juga akan menjadi faktor penting. Karena pohon hasil modifikasi dasar tidak membawa gen asing baru, banyak regulator memperlakukannya berbeda dari GMO klasik.

Namun, siklus hidup panjang pohon membuat pengawasan lebih ketat diperlukan sebelum komersialisasi.

Studi ini menandai langkah maju penting yang menunjukkan bagaimana perubahan genetik kecil bisa menghasilkan “kayu super” yang kuat, andal, menyimpan karbon, serta mengurangi polusi produksi.

Jika riset lanjutan dan kebijakan mendukung, hutan cerdas di masa depan bisa memasok pabrik yang lebih bersih dan bahan bangunan rendah karbon, memperkuat ambisi dunia menghadapi krisis iklim.

Baca juga: Kronologi Commuter Line Jenggala Tabrak Truk Muatan Kayu di Gresik, Asisten Masinis Tewas

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau