Proses ini jauh lebih bergantung pada pemadatan fisik ketimbang pelarut kimia.
Pengujian menunjukkan, kayu super dari poplar hasil modifikasi gen ini memiliki kekuatan setara dengan kayu yang diproses metode konvensional, namun tanpa limbah berbahaya.
Pertumbuhan tanaman tetap sehat di rumah kaca, membuka jalan bagi penerapan industri.
Para peneliti menekankan keseimbangan penting, yakni mengurangi lignin secukupnya untuk memudahkan pemrosesan, tetapi tidak sampai mengorbankan ketahanan pohon terhadap hama dan cuaca.
Baca juga: Potensi Manfaat Mengonsumsi Kayu Manis untuk Pengobatan Diabetes
Dilansir dari Earth, Jumat (5/9/2025), bangunan modern menjadi penyumbang utama emisi karbon global karena penggunaan baja dan beton.
Kayu rekayasa berpotensi memangkas jejak karbon itu dengan menyimpan karbon dioksida selama puluhan tahun.
Dengan proses produksi yang lebih bersih, siklus penyerapan karbon bisa semakin erat.
“Penyerapan karbon sangat penting dalam upaya kita melawan perubahan iklim dan kayu rekayasa semacam ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam bioekonomi masa depan,” ujar profesor University of Maryland, Yiping Qi yang memimpin riset ini.
Meski hasil rumah kaca menjanjikan, tantangan sesungguhnya ada di hutan terbuka, tempat angin, hama, dan musim menguji kekuatan kayu secara alami.
Baca juga: Manfaat Kayu Manis bagi Kesehatan, Bisa Cegah Penyakit Apa Saja?
Uji lapangan jangka panjang sedang direncanakan, termasuk pada spesies lain, seperti pinus, cemara, dan eukaliptus yang mendominasi pasar kayu.
Regulasi juga akan menjadi faktor penting. Karena pohon hasil modifikasi dasar tidak membawa gen asing baru, banyak regulator memperlakukannya berbeda dari GMO klasik.
Namun, siklus hidup panjang pohon membuat pengawasan lebih ketat diperlukan sebelum komersialisasi.
Studi ini menandai langkah maju penting yang menunjukkan bagaimana perubahan genetik kecil bisa menghasilkan “kayu super” yang kuat, andal, menyimpan karbon, serta mengurangi polusi produksi.
Jika riset lanjutan dan kebijakan mendukung, hutan cerdas di masa depan bisa memasok pabrik yang lebih bersih dan bahan bangunan rendah karbon, memperkuat ambisi dunia menghadapi krisis iklim.
Baca juga: Kronologi Commuter Line Jenggala Tabrak Truk Muatan Kayu di Gresik, Asisten Masinis Tewas
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini