Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks PM Inggris Tony Blair Disiapkan Pimpin Pemerintahan Transisi Gaza, Picu Pro-Kontra

Kompas.com - 28/09/2025, 14:42 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair, dikabarkan berpotensi memimpin sebuah pemerintahan transisi untuk Jalur Gaza dalam rencana perdamaian yang dipimpin Amerika Serikat. Informasi ini dilaporkan sejumlah media Inggris pada Jumat (26/9/2025).

Laporan tersebut menyebut Blair terlibat dalam diskusi dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan pihak lain mengenai pembentukan badan transisi pascaperang di wilayah Palestina itu.

Menurut BBC dan majalah The Economist, Blair bahkan disebut-sebut bisa memimpin otoritas tersebut dengan dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta negara-negara Teluk.

Baca juga: Tony Blair Jadi Dewan Pengawas Danantara, Ini Plus Minusnya Menurut Pengamat

Sementara itu, Financial Times melaporkan Blair meminta duduk di dewan pengawas badan tersebut.

Blair sendiri pernah menjabat sebagai mediator perdamaian Timur Tengah pada 2007–2015. Namun, lembaga nirlaba yang ia dirikan, Tony Blair Institute for Global Change, menolak berkomentar terkait kabar ini.

Sementara di Indonesia, nama Tony Blair belakangan semakin ramah di telingan publik. Itu terjadi setelah dirinya dipilih menjadi anggota dewan pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).

Pemerintahan transisi Gaza

The Economist menyebut badan itu akan diberi nama Gaza International Transitional Authority.

Badan tersebut ditargetkan mendapat mandat PBB untuk menjadi “otoritas politik dan hukum tertinggi” selama 5 tahun, sebelum menyerahkan kendali kepada Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat.

Badan ini diperkirakan memiliki sekretariat hingga 25 orang dengan tujuh anggota dewan. Markas awal akan ditempatkan di Mesir, dekat perbatasan selatan Gaza, dan baru dipindahkan ke Gaza setelah situasi keamanan memungkinkan.

Sumber dekat Blair menegaskan ia menolak segala bentuk rencana yang berujung pada pemindahan permanen warga Gaza.

Baca juga: Sepak Terjang Tony Blair, Eks Perdana Menteri Inggris yang Masuk Struktur Danantara

Pro-kontra atas Tony Blair

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. WIKIMEDIA COMMONS/POLICY NETWORK Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Mantan Kepala Mossad Israel, Yossi Cohen, menyambut baik kemungkinan Blair memimpin otoritas transisi tersebut.

“Saya menyukai ide ini. Blair orang yang luar biasa. Jika ia mau mengambil tanggung jawab besar ini, saya rasa ada harapan bagi Gaza,” ujar Cohen kepada BBC Radio, Jumat (26/9/2025).

Meski demikian, keterlibatan Blair dipastikan menimbulkan pro-kontra, mengingat perannya dalam invasi AS ke Irak pada 2003.

Sebuah penyelidikan resmi di Inggris sebelumnya menyimpulkan Tony Blair mengambil keputusan berdasarkan intelijen yang keliru.

Tony Blair dilaporkan juga sempat menghadiri pertemuan di Gedung Putih bersama Trump pada Agustus lalu untuk membahas rencana pascaperang Gaza.

Trump sendiri pernah melontarkan ide menjadikan Gaza sebagai “Riviera of the Middle East” dengan memindahkan paksa sebagian warga Palestina dari wilayah tersebut.

Baca juga: Diminta Promosikan IKN ke Dunia oleh Jokowi, Siapa Tony Blair?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Tren
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Cabut Gelar Pangeran, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Andrew
Setelah Cabut Gelar Pangeran, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau