Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga Korea Selatan Dipulangkan dari Kamboja, Diduga Terlibat Sindikat Scam

Kompas.com - 21/10/2025, 12:00 WIB
Fatimah Az Zahra,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepolisian Korea Selatan tengah berupaya menangkap sebagian besar dari 64 warga negaranya yang dipulangkan dari Kamboja atas dugaan keterlibatan dalam organisasi penipuan daring, Senin (20/10/2025).

Pemulangan 64 warga negara Korea Selatan itu dilakukan pada Sabtu (18/10/2025), setelah sempat ditahan di Kamboja selama beberapa bulan.

Setibanya di Bandara Internasional Incheon, mereka diamankan oleh kepolisian untuk menjalani pemeriksaan.

Polisi saat ini masih menelusuri keterlibatan mereka dalam jaringan penipuan daring di Kamboja, baik karena paksaan maupun secara sukarela.

Baca juga: Kamboja Tuduh Thailand Lakukan Psywar dengan Putar Suara Hantu di Perbatasan

"

"Romance scam" hingga "voice phishing"

Dilansir dari AP News, Senin (20/10/2025), jaksa telah mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 58 dari 64 orang atas permintaan polisi.

Polisi menyebutkan, mereka diduga terlibat dalam berbagai modus penipuan daring, seperti penipuan asmara (romance scam), promosi investasi palsu, serta penipuan melalui panggilan suara (voice phishing).

Aksi-aksi tersebut diduga dilakukan dengan menargetkan sesama warga negara Korea Selatan.

Dari 64 yang dipulangkan, 5 di antaranya telah dibebaskan. Namun, kepolisian menolak mengungkap alasan pembebasan tersebut karena penyelidikan masih berlangsung.

Sementara, 4 orang yang dipulangkan mengaku kepada penyidik bahwa mereka pernah mengalami pemukulan saat ditahan di pusat operasi penipuan di Kamboja.

Saat ini, polisi menyatakan tengah menelusuri lebih lanjut dugaan kekerasan itu.

Baca juga: Beredar Video Pekerja Indonesia Disebut Mengamuk di Kamboja karena Upah, Kemenlu: Tak Ada WNI yang Terlibat

Awal mula kasus terungkap

Sebelumnya, Korea Selatan menghadapi seruan publik untuk mengambil tindakan tegas untuk melindungi warganya agar tidak terlibat dalam pusat penipuan daring di luar negeri.

Hal tersebut terjadi setelah salah satu warga Korea Selatan ditemukan tewas di Kamboja pada Agustus 2025.

Warga tersebut merupakan seorang mahasiswa berusia 22 tahun. Ia dilaporkan dibujuk oleh seorang teman untuk pergi ke Kamboja. Pihak berwenang Kamboja mengatakan mahasiswa tersebut mengalami penyiksaan. 

Para pejabat di Seoul telah memperkirakan sekitar 1.000 warga Korea Selatan berada di pusat-pusat penipuan di Kamboja.

Halaman:


Terkini Lainnya
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Tren
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Cabut Gelar Pangeran, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Andrew
Setelah Cabut Gelar Pangeran, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau