KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi hujan lebat dan angin kencang di sejumlah wilayah pada Selasa (28/10/2025) dan Rabu (29/10/2025).
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia.
“Masyarakat diharapkan secara rutin memantau informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca melalui kanal resmi BMKG,” bunyi keterangan BMKG dikutip dari laman resminya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan genangan air maupun bencana hidrometeorologi lainnya.
Baca juga: Suhu Terpanas Tak Terjadi Pukul 12.00, lalu Kapan? Ini Penjelasan BMKG
Selama sepekan ke depan, pertumbuhan awan hujan yang signifikan berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
BMKG menyebut, kondisi itu dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal.
Beberapa faktor tersebut mempertahankan atmosfer berada dalam kondisi labil dan mendukung dan perkembangan awan konvektif.
“Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat,” ungkap BMKG.
Pada skala global, indikator Dipole Mode Index (DMI) saat ini menunjukkan nilai negatif sebesar −1.27.
Baca juga: Tak Hanya Merusak, Badai Tropis Juga Memberi Manfaat bagi Bumi, Apa Saja?
Angka itu mengindikasikan peningkatan suplai uap air dari Samudra Hindia menuju wilayah Indonesia bagian barat, sehingga mendukung pembentukan awan hujan di kawasan tersebut.
Faktor lain yang terpantau saat ini adanya Madden-Julian Oscillation (MJO), mengindikasikan tingginya proses konvektifitas.
Selain itu, gelombang atmosfer diprediksi aktif yang memberikan potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah yang dilaluinya.
Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat diprediksi aktif di beberapa wilayah.
Baca juga: Mengapa Awan Mendung Bisa Terlihat Terang Saat Malam?
Fenomena lain yang turut memengaruhi kondisi cuaca Indonesia adalah sirkulasi siklonik yang terpantau di berbagai wilayah.
Sejumlah sirkulasi siklonik tersebut kemudian membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di beberapa lokasi. Selain itu, juga muncul daerah konvergensi lainnya.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” jelas BMKG.
Sementara itu, labilitas atmosfer lokal yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diprediksi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Baca juga: Kenali Beda Tanda Hujan Deras Berdurasi Singkat dan Gerimis yang Berlangsung Lama
Dilansir dari laman BMKG, berikut prakiraan cuaca mengenai wilayah berpotensi hujan lebat dan angin kencang pada 28-29 Oktober 2025:
Baca juga: Ramai soal Tak Ada Badai yang Melintasi Garis Khatulistiwa, Ini Kata BMKG
Baca juga: BMKG Rilis 13 Zona Megathrust di Indonesia, Mana yang Potensi Gempanya Terbesar?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang