Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Terpanas Tak Terjadi Pukul 12.00, lalu Kapan? Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 22/10/2025, 17:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan di media sosial Instagram baru-baru ini mengungkap bahwa suhu paling panas dalam sehari ternyata tidak terjadi tepat pukul 12.00 siang.

Pengelola akun Instagram @anak****** pada Minggu (19/10/2025) membagikan unggahan yang menyebut suhu puncak harian biasanya terjadi setelah tengah hari, tepatnya antara pukul 13.00 hingga 15.00.

“Banyak yang mengira suhu paling panas terjadi tepat jam 12 siang. Padahal secara ilmiah, suhu puncak harian justru terjadi beberapa jam setelahnya,” tulisnya.

Unggahan tersebut kemudian viral dan menimbulkan rasa penasaran warganet. Hingga Selasa (21/10/2025), posting itu telah memperoleh lebih dari 300 likes dan puluhan komentar.

Lantas, benarkah suhu terpanas tidak terjadi pukul 12.00?

Baca juga: Beredar Citra Surabaya dan Sekitarnya Tampak Tak Dilewati Awan, Ini Kata BMKG

BMKG membenarkan 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, membenarkan informasi yang beredar di media sosial tersebut.

Menurutnya, suhu maksimum harian memang tidak terjadi tepat pukul 12.00 siang, meski saat itu Matahari berada di titik tertinggi atau zenit.

“Justru suhu maksimum harian biasanya tercapai antara pukul 13.00 hingga 15.00, tergantung kondisi lokal seperti tutupan awan, kelembapan, dan angin,” jelas Guswanto saat dimintai informasi Kompas.com, Selasa (21/10/2025).

Ia menjelaskan, radiasi Matahari memerlukan waktu untuk memanaskan permukaan Bumi.

Ketika Matahari berada di zenit, intensitas radiasi memang maksimal, namun udara belum langsung ikut panas.

“Permukaan Bumi menyerap panas terlebih dahulu,” ujarnya.

Panas tersebut diserap melalui tanah, air, dan vegetasi, kemudian dipancarkan kembali ke atmosfer melalui proses konduksi dan konveksi.

Proses inilah yang menyebabkan suhu baru mencapai puncaknya beberapa jam setelah tengah hari.

“Bayangkan saat kita memanaskan air di atas kompor. Walau api sudah besar, air butuh waktu untuk mendidih. Begitu juga atmosfer kita,” tambahnya memberi analogi.

Setelah pukul 15.00, suhu mulai menurun seiring keseimbangan antara energi panas yang diserap dan dilepaskan oleh permukaan Bumi.

Baca juga: Kenali Beda Tanda Hujan Deras Berdurasi Singkat dan Gerimis yang Berlangsung Lama

Catatan suhu harian tertinggi

Untuk diketahui, berikut adalah catatan suhu harian tertinggi di Indonesia pada periode Selasa (21/10/2025) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (22/10/2025) pukul 07.00 WIB:

  • Stasiun Klimatologi (Stamet) Nusa Tenggara Timur, Kupang: 37 derajat Celcius
  • Lanud TNI AU Haluoleo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara: 36,2 derajat Celcius
  • Stasiun Meteorologi (Stamet) Sultan Muhammad Salahuddin, Bima, Nusa Tenggara Barat: 36 derajat Celcius
  • Stamet Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur: 35,9 derajat Celcius
  • Stamet Tardamu, Sabu Barat, Nusa Tenggar Timur: 35,3 derajat Celcius
  • Stamet Kertajati, Majalengka, Jawa Barat: 35,2 derajat Celcius
  • Stamet Kalimarau, Berau, Kalimantan Timur: 35,2 derajat Celcius
  • Balai Besar MKG Wilayah II, Ciputat, Banten: 35 derajat Celcius
  • Stasiun Geofisika (Stageof) Denpasar, Bali: 34,8 derajat Celcius
  • Stamet Umbu Mehang Kunda, Sumba Timur, Nusa Tenggara Barat: 34,7 derajat Celcius.

Baca juga: Ramai soal Tak Ada Badai yang Melintasi Garis Khatulistiwa, Ini Kata BMKG

Imbauan BMKG

Guswanto pun mengimbau masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar Matahari dalam waktu lama saat intensitas radiasi berada di puncaknya.

Berikut beberapa langkah yang disarankan BMKG:

  • Gunakan pelindung diri seperti topi, kacamata hitam, payung, dan tabir surya (sunscreen) saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Perbanyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
  • Kurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.

Lebih lanjut, ia mempersilakan masyarakat dapat memantau informasi tentang cuaca terkini dan peringatan dini melalui situs resmi bmkg.go.id, media sosial resmi BMKG, atau aplikasi Info BMKG.

Baca juga: Apakah Musim Pancaroba Sekarang Sudah Berbeda dengan Dulu? Ini Penjelasan BMKG

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau