CIANJUR, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerjunkan tim untuk mengambil sampel makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan massal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur Frida Layla Yahya menyebutkan, petugas juga telah mengambil sampel air sumur yang dipakai untuk mencuci bahan makanan nasi boks tersebut.
Baca juga: Korban Keracunan Massal Nasi Boks di Cianjur Bertambah, Jadi 52 Orang
“Sampel selanjutnya akan dibawa ke laboratorium untuk diuji,” kata Frida kepada wartawan, Senin (30/9/2024).
Frida menyebut, tim medis saat ini masih fokus pada penanganan pasien atau korban yang masih menjalani perawatan intensif di puskesmas dan rumah sakit.
Camat Sukaluyu Saripudin menjelaskan, acara tahlilan tersebut dihadiri sekitar 100 orang, dan setengahnya dilaporkan mengalami gejala keracunan.
Baca juga: 3 Kasus Keracunan Massal dalam 5 Hari di DIY, Dinkes Soroti Proses Pembuatan Makanan
“Sebanyak 14 orang sudah dipulangkan, sisa 38 orang yang masih dirawat di puskesmas, dan 6 orang di rumah sakit,” ujar dia.
Saripudin mengaku belum menerima laporan perihal perkembangan kondisi pasien yang dirujuk ke rumah sakit tersebut.
"Kita terus berkoordinasi, semoga kondisinya semakin membaik," tutur Saripudin.
Sebelumnya, puluhan warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dilarikan ke puskesmas terdekat karena menderita gejala keracunan.
Dugaan keracunan massal tersebut menimpa warga dari dua kampung di Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, yakni Kampung Boregah dan Babakan Lamping.
Para pasien keracunan diduga usai menyantap makanan pemberian warga yang menggelar tahlilan, Minggu (29/9/2024) petang.
Namun, beberapa korban baru merasakan gejala pada dini hari tadi hingga hari ini.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini