BANDUNG, KOMPAS.com - SMA Negeri 1 Kota Bandung, Jawa Barat, mengalami kekurangan kursi dan meja pada hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025, Senin (14/7/2025).
Ratusan peserta didik baru pun terpaksa menggunakan kursi susun atau chitose untuk sementara waktu karena belum masuk kegiatan pembelajaran.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandung, Tuti Kurniawati, menerangkan bahwa jumlah siswa baru pada tahun ajaran 2025-2026 mencapai 484 orang yang dibagi menjadi 11 rombongan belajar (rombel).
Setiap kelas, kata dia, ada penambahan sekitar delapan orang peserta didik.
Baca juga: Cerita Orang Tua di Aceh Antar Anak Hari Pertama Sekolah: Diguyur Hujan, Ban Mobil Bocor...
Para siswa tersebut rata-rata masuk melalui jalur Penanggulangan Anak Putus Sekolah (PAPS).
Tuti pun meminta maaf karena adanya kendala kekurangan kursi dan meja belajar bagi para peserta didik baru.
Namun, pihaknya telah mengimbau para orang tua murid agar anak-anak membawa papan dada untuk sementara waktu.
"Nanti diimbau untuk membawa papan dada. Kami juga sudah menginformasikan kepada wali murid melalui panitia MPLS," katanya di lokasi, Senin (14/7/2025).
Menurutnya, kondisi ini masih bisa ditanggulangi, karena belum masuk pada masa kegiatan belajar mengajar (KBM).
Dalam sepekan ke depan, pihaknya berupaya untuk memenuhi kekurangan tersebut.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Siswa Miskin Wajib Sekolah, Seragam dan Buku Kami Bantu
"Sekarang MPLS (kegiatan) masih berpusat di aula, jadi belum terlalu urgent. Mudah-mudahan dalam seminggu ini kami ada solusi," terang Tuti.
Ia pun menambahkan, pihaknya telah menginformasikan kondisi kekurangan kursi dan meja ini ke Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Diharapkan aduan ini bisa segera ditindaklanjuti.
"Sudah komunikasi soal keterbatasan ini dan sekarang tinggal menunggu kebijakan lebih lanjut dari Disdik," pungkas Tuti.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini