KOMPAS.com – Pengacara senior Hotma Sitompul diketahui pernah menderita penyakit batu ginjal sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025).
Kabar tersebut disampaikan oleh sahabat sekaligus rekan seprofesi, Ruhut Sitompul. Menurut Ruhut, Hotma sudah cukup lama berjuang melawan berbagai penyakit, termasuk batu ginjal.
"Abang ini memang dulu waktu sama saya dia ada batu ginjal. Sudah itu mungkin ada (penyakit) gula, ada (penyakit) jantung," ujar Ruhut saat ditemui usai melayat di rumah duka, Jakarta Selatan.
Selain batu ginjal, Hotma juga sempat menjalani cuci darah dua hingga tiga kali dalam seminggu akibat komplikasi penyakit yang dialaminya. Hal ini diungkapkan oleh perwakilan keluarga, Philipus Sitepu.
“Ya karena komplikasi memang ya, ada juga itu (cuci darah),” kata Philipus di RSCM.
Untuk lebih jelasnya, ketahui apa itu batu ginjal dan gejalanya berikut ini.
Baca juga: 9 Penyebab Batu Ginjal dan Gejala yang Tak Boleh Diabaikan
Dikutip dari Cleveland Clinic, batu ginjal merupakan endapan keras berbentuk kristal yang terbentuk dari sisa-sisa mineral dan zat lain di dalam saluran kemih.
Meski berukuran kecil, penyakit ini bisa menimbulkan nyeri luar biasa, terutama saat batu bergerak di dalam saluran kemih.
Batu ginjal terbentuk ketika kadar mineral seperti kalsium, asam urat, dan oksalat dalam urine terlalu tinggi, sementara cairan tubuh terlalu sedikit untuk melarutkannya.
Kristal ini kemudian menumpuk, membentuk batu yang ukurannya bervariasi — mulai dari sebesar butiran pasir hingga lebih besar dari bola golf.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Gejala utama batu ginjal adalah nyeri di bagian pinggang, perut, atau sisi tubuh yang bisa datang dan pergi dalam gelombang, tergantung pergerakan batu di dalam saluran kemih.
Selain nyeri, batu ginjal juga bisa memunculkan sejumlah gejala lain yang perlu diwaspadai, antara lain:
Meski tidak semua batu ginjal menimbulkan gejala, kondisi ini bisa menjadi darurat medis apabila batu berukuran besar menyumbat saluran kemih, menyebabkan urine tersumbat dan berpotensi merusak fungsi ginjal.
Dalam banyak kasus, batu ginjal bisa keluar dengan sendirinya melalui urine, terutama jika ukurannya kecil.
Namun, untuk batu yang lebih besar atau yang menimbulkan komplikasi, dokter bisa merekomendasikan prosedur medis seperti pemecahan batu dengan gelombang kejut (shockwave lithotripsy) atau tindakan pembedahan.
Agar terhindar dari batu ginjal, dokter menyarankan untuk mencukupi kebutuhan cairan setiap hari, mengontrol asupan garam dan protein hewani, serta menjalani pola makan seimbang.
Konsultasi dengan tenaga medis penting dilakukan jika mengalami gejala nyeri mendadak di area pinggang yang tak kunjung reda.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini